Presiden Taiwan Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Gempa China
Korban meninggal akibat gempa bumi di Sichuan menjadi 65 orang.
TAIPEI, SATUHARAPAN.COM-Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menyampaikan simpatinya kepada China pada hari Selasa (6/9) setelah gempa bumi melanda Provinsi Sichuan dan menyatakan belasungkawa kepada mereka yang meninggal dan keluarga mereka. Itu sebagai tanda niat baik ke Beijing meskipun ada ketegangan militer selama berminggu-minggu.
China, yang mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya meskipun ada keberatan keras dari pemerintah di Taipei, telah melakukan latihan di sekitar pulau itu setelah kunjungan Ketua Kongres Amerika Serikat, Nancy Pelosi, bulan lalu.
Kantor kepresidenan Taiwan mengatakan Tsai telah menawarkan "simpati dan perhatiannya" setelah gempa bumi pada hari Senin di barat daya China yang telah menewaskan sedikitnya 65 orang.
Dia juga menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang telah meninggal dan keluarga mereka, Tsai berharap pekerjaan pencarian dan penyelamatan serta pemulihan pascabencana dapat berjalan lancar dan kehidupan normal kembali sesegera mungkin, kata kantor itu dalam sebuah pernyataan. Kantor itu tidak mengetahui adanya korban warga Taiwan, tambahnya.
Selain itu, dilaporkan sedikitnya ada 16 orang lainnya yang masih hilang sehari setelah gempa berkekuatan 6,8 melanda daerah pegunungan di distrik Luding di provinsi Sichuan, yang terletak di tepi Dataran Tinggi Tibet di mana lempeng tektonik bertemu dan sering dilanda gempa. Gempa itu mengguncang gedung-gedung di ibu kota provinsi Chengdu, yang 21 juta penduduknya sudah berada di bawah penguncian COVID-19.
Listrik padam dan bangunan rusak di kota bersejarah Moxi di prefektur otonomi Tibet Garze, di mana 37 orang tewas. Tenda didirikan untuk lebih dari 50.000 orang yang dipindahkan dari rumah yang tidak aman akibat gempa, kantor berita resmi Xinhua melaporkan.
Penyiar CCTV, televisi negara menunjukkan kru penyelamat menarik seorang perempuan yang tampak tidak terluka dari rumah yang runtuh di Moxi, di mana banyak bangunan dibangun dari campuran kayu dan batu bata. Sekitar 150 orang dilaporkan luka dengan berbagai tingkat cedera.
Sebanyak 28 orang lainnya tewas di daerah tetangga Shimian di pinggiran kota Ya'an, 248 orang lainnya dilaporkan terluka, terutama di Moxi, dan 12 orang lainnya dilaporkan hilang. (Reuters/AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...