Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 10:38 WIB | Minggu, 06 Februari 2022

Presiden Turki dan Istri Positif Terpapar COVID-19

Presiden Turki dan Istri Positif Terpapar COVID-19
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menghadiri konferensi pers bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy setelah pembicaraan mereka di Kyiv, Ukraina, Kamis, 3 Februari 2022. (Foto: dok. AP/Efrem Lukatsky)
Presiden Turki dan Istri Positif Terpapar COVID-19
Foto dari Kantor Pers Kepresidenan Ukraina, Emine Erdogan, istri Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan pidato saat mengunjungi Katedral St. Sofia di Kyiv, Ukraina, Kamis, 3 Februari 2022. (Foto: Kantor Pers Presiden Ukraina Kantor via AP)

ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM-Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah dinyatakan positif COVID-19, tweetnya pada hari Sabtu (5/2).

“Hari ini saya dan istri saya dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala ringan. Untungnya, kami mengalami sedikit gejala yang kami pelajari adalah varian Omicron,” tulisnya. “Kami sedang bertugas. Kami akan terus bekerja di rumah. Kami mengharapkan doa-doa Anda.”

Erdogan, 67 tahun, mengirim pesan itu setelah muncul melalui tautan video pada upacara pembukaan terowongan dari Istanbul, setelah membatalkan penampilannya secara langsung.

Presiden tidak menunjukkan tanda-tanda sakit dalam penampilannya di televisi. Istri Erdogan, Emine, men-tweet bahwa mereka berharap untuk melewati penyakit mereka bersama sesegera mungkin.

Kesehatan presiden adalah topik yang sensitif di Turki. Investigasi diluncurkan terhadap pengguna media sosial pada bulan November untuk tweet "manipulatif" di tengah spekulasi tentang kesehatannya.

Erdogan, mantan pemain sepak bola semi-profesional, menjalani operasi pada usus bagian bawahnya pada tahun 2011. Dia sering membantah laporan bahwa dia menderita kanker dan memiliki jadwal yang padat, sering memberikan beberapa pidato dalam sehari.

Turki telah mencatat rekor tingkat kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir, dengan 111.157 kasus dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan pada hari Jumat (4/2). Pada akhir Desember, kasus harian mencapai sekitar 20.000 tetapi telah meningkat karena varian Omicron yang sangat menular.

Negara ini juga mencatat jumlah kematian akibat COVID-19 yang tinggi, dengan 248 kematian dilaporkan pada hari Jumat, tingkat yang tidak terlihat sejak Oktober. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home