Presiden Turki Gugat Surat Kabar Cumhuriyet
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara terbuka menggugat pemimpin redaksi surat kabar harian Turki Cumhuriyet Can Dundar karena telah menerbitkan gambar-gambar truk badan intelijen negara yang membantu mengirimkan senjata ke pemberontak di Suriah.
“Fitnah dan operasi tidak sah terhadap Dinas Rahasia Nasional (MIT) merupakan spionase. Koran ini terlibat dalam kegiatan spionase,” kata Erdogan dalam wawancara dengan stasiun televisi Turki TRT pada Minggu (31/5).
Rekaman yang dirilis pada Jumat (29/5) menunjukkan polisi militer nasional dan polisi yang bertugas membuka peti di belakang truk yang digambarkan oleh koran Cumhuriyet sebagai amunisi dan senjata. Pihkan Cumhuriyet mengatakan bahwa rekaman tersebut diambil pada 19 Januari 2014 namun tidak mengatakan bagaimana mereka memperoleh rekaman tersebut.
Erdogan menegaskan bahwa truk yang sedang berhenti saat itu milik MIT dan membawa bantuan untuk orang-orang Turki yang tinggal di Suriah. Dia menduga bahwa tuduhan Cumhuriyet tersebut disetir oleh musuh politiknya yang berniat mendiskreditkan pemerintah.
“Saya juga mengajukan gugatan. Saya kira orang yang menulis ini sebagai laporan eksklusif akan membayar mahal untuk ini,” kata Erdogan yang ditujukan untuk Dundar.
“Saya tidak akan melepaskannya,” ancam Erdogan.
Tanggapan Dundar
Can Dundar mengecam balik Erdogan, seraya men-tweet, “kami bukan pegawai pemerintah namun jurnalis. Tugas kami bukan untuk menyembunyikan rahasia kotor pemerintah namun untuk meminta pertanggungjawabannya atas nama rakyat.”
“Orang yang melakukan kejahatan ini akan menerima konsekuensi berat,” tambahnya, merujuk pada presiden tersebut. “Kami tidak akan membiarkannya.”
Sementara itu, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu juga mengkritik harian Cumhuriyet yang menerbitkan serangkaian wawancara dengan salah satu komandan Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang dilarang oleh pemerintah.
“Lihatlah harian ini hari ini. Anda dapat melihat perangkapnya,” kata Davutoglu pada Senin (1/6) dalam sebuah kampanye pemilu di Kirikkale.
“Sebuah harian yang membuatnya terlihat seperti sebuah surat kabar yang didirikan oleh Ataturk (presiden pertama Turki) yang telah mengungkapkan truk MIT membantu tindakan mata-mata, telah membuat wawancara dengan Kandil sementara mereka mengancam kami,” kata Davutoglu yang ditujukan untuk pimpinan PKK yang sedang berada di Irak Utara. (hurriyetdailynews.com/AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...