Presiden Ukraina Bahas Perdamaian dengan Beberapa Pemimpin Negara Arab

JEDDAH, SATUHARAPAN.COM-Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada hari Jumat di Jeddah Arab Saudi, lapor kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).

Selama pertemuan yang membahas hubungan bilateral, Putra Mahkota menegaskan kembali dukungan Kerajaan untuk semua upaya internasional yang bertujuan menyelesaikan konflik antara Ukraina dan Rusia secara politis.

Dia juga mengatakan bahwa Arab Saudi “terus mengerahkan upaya untuk mengurangi konsekuensi kemanusiaan” akibat konflik tersebut.

Sementara itu, Zelenskyy memuji “peran penting” Kerajaan di Timur Tengah dan dunia. Sebelumnya pada hari Jumat, Zelenskyy berpidato di KTT Liga Arab yang diadakan di Jeddah. Dalam pidatonya, dia mendesak dukungan untuk inisiatif perdamaiannya untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.

Zelenskyy, yang melakukan perjalanan pertamanya ke Arab Saudi, juga berterima kasih kepada Riyadh atas perannya dalam memediasi pembebasan tahanan tahun lalu.

Presiden Ukraina juga bertemu dengan Perdana Menteri Irak, Mohamed Shia al-Sudani, yang dia ucapkan terima kasih atas "solidaritas Irak" dan "sikap tegasnya dalam mendukung kedaulatan dan integritas teritorial negara kami," kata kantor Zelenskyy.

Zelenskyy juga mengadakan pembicaraan dengan para kepala delegasi dari Uni Emirat Arab (UEA), Oman dan Kuwait, dengan mereka dia membahas formula perdamaian Ukraina.

Formulanya mengacu pada rencana perdamaian Zelenskyy, yang mencakup penarikan penuh pasukan Rusia dan pemulihan perbatasan negara Ukraina.

Pemimpin Ukraina juga membahas masalah yang berkaitan dengan perdagangan dan investasi serta “ketahanan pangan global dan pekerjaan Prakarsa Biji-bijian Laut Hitam” dengan kepala delegasi UEA.

Dia “menekankan pentingnya mendukung upaya damai Ukraina oleh negara-negara di kawasan itu” dalam diskusi dengan Asaad bin Tarik Al Said dari Oman.

Zelenskyy juga "menyatakan terima kasih kepada Kuwait atas dukungannya yang konsisten... berulang kali dikonfirmasi selama pemungutan suara untuk resolusi yang relevan dari Majelis Umum PBB." (SPA/AFP)

Editor : Sabar Subekti