Presiden Ukraina: Pencaplokan Mariupol Akan Mengakhiri Negosiasi dengan Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pemusnahan pasukan terakhir Ukraina yang terperangkap di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung akan mengakhiri pembicaraan dengan Moskow, kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, hari Sabtu (16/4).
“Penghapusan pasukan kami, orang-orang kami (di Mariupol) akan mengakhiri setiap negosiasi” antara Ukraina dan Rusia, kata Zelenskyy dalam sebuah wawancara dengan situs berita Ukrainska Pravda.
“Itu akan menjadi jalan buntu karena kami tidak menegosiasikan wilayah kami maupun orang-orang kami.”
Pelabuhan strategis Mariupol termasuk yang paling terpukul setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Pencaplokan pelabuhan akan memungkinkan Rusia untuk menghubungkan melalui darat Semenanjung Krimea, yang dianeksasi pada tahun 2014, dan negara bagian separatis yang didukung Moskow di timur Ukraina.
Pelabuhan itu dikepung oleh pasukan Rusia segera setelah invasi, tetapi militer Ukraina yang kalah awak dan bersenjata tetap bertahan.
Warga sipil Mariupol telah menanggung beban pertempuran, meringkuk bersembunyi di ruang bawah tanah tanpa utilitas selama berminggu-minggu.
Pasukan Rusia secara bertahap maju ke kota, tetapi kelompok pasukan Ukraina terus bertahan dari dalam pabrik metalurgi dan mesin berat raksasa di kota itu, yang keduanya memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang luas. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...