Presiden Ukraina Pulangkan Lima Komandan Garnisun Mariupol dari Turki
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, kembali dari kunjungan ke Turki pada hari Sabtu (8/7), membawa pulang lima mantan komandan garnisun Ukraina di Mariupol meskipun terjadi pertukaran tahanan tahun lalu di mana orang-orang itu dimaksudkan untuk tetap tinggal di Turki.
Rusia segera mengecam pembebasan orang-orang itu. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Turki telah melanggar ketentuan pertukaran tahanan dan gagal memberi tahu Moskow.
Para komandan, yang dianggap sebagai pahlawan di Ukraina, memimpin pertahanan kota pelabuhan tahun lalu, kota terbesar yang direbut Rusia dalam invasinya.
Ribuan warga sipil terbunuh di dalam pertempuran Mariupol ketika pasukan Rusia menghancurkan kota itu selama pengepungan tiga bulan.
Pembela Ukraina bertahan di terowongan dan bunker di bawah pabrik baja Azovstal, sampai mereka akhirnya diperintahkan oleh Kiev untuk menyerah pada Mei tahun lalu.
Moskow membebaskan beberapa dari mereka pada bulan September dalam pertukaran tahanan yang ditengahi oleh Ankara, dengan persyaratan yang mengharuskan para komandan tetap berada di Turki sampai akhir perang.
“Kami pulang dari Turki dan membawa pulang pahlawan kami,” kata Zelenskyy yang bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk melakukan pembicaraan di Istanbul pada hari Jumat (7/7).
“Tentara Ukraina Denys Prokopenko, Svyatoslav Palamar, Serhiy Volynsky, Oleh Khomenko, Denys Shleha. Mereka akhirnya akan bersama kerabat mereka,” katanya di aplikasi perpesanan Telegram.
Peskov mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti Rusia: “Tidak ada yang memberi tahu kami tentang ini. Menurut perjanjian, para pemimpin kelompok ini akan tetap berada di wilayah Turki hingga akhir konflik.”
Peskov mengatakan pembebasan itu adalah hasil dari tekanan berat dari sekutu NATO Turki menjelang pertemuan puncak aliansi militer pekan depan di mana Ukraina berharap untuk menerima tanda positif tentang keanggotaannya di masa depan.
Dalam sambutannya, Zelenskyy tidak memberikan penjelasan mengapa para panglima sekarang diperbolehkan pulang. Direktorat Komunikasi Turki tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Zelenskyy memposting video satu menit yang memperlihatkan dia dan pejabat lainnya berjabat tangan dan memeluk para komandan yang tersenyum sebelum mereka naik pesawat Ceko bersama.
Banyak orang Ukraina memuji berita itu di media sosial. "Akhirnya! Berita terbaik yang pernah ada. Selamat untuk saudara-saudara kita!” Mayor Maksym Zhorin yang sekarang bertempur di Ukraina timur, mengatakannya di aplikasi perpesanan Telegram. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...