Presiden Ukraina Sebut Para Pemimpin Rusia Sebagai Bandit
Dia juga menyebutkan Presiden Rusia, Vladimir Putin menderita “kegilaan”.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menggambarkan para pemimpin politik dan militer Rusia sebagai bandit pada hari Rabu (28/6), dan mengesampingkan rencana perdamaian apa pun yang akan mengubah perang di Ukraina menjadi konflik yang membeku.
Zelenskyy membuat pernyataannya dalam pidatonya di depan parlemen pada Hari Konstitusi Ukraina, sehari setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, memuji pasukannya atas penanganan pemberontakan oleh tentara bayaran yang dipimpin oleh kepala Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin.
Menyatakan bahwa Ukraina "sedang menuju kemenangan", dia mengatakan para pemimpin Rusia tidak boleh melarikan diri dari keadilan karena mengobarkan perang di negaranya.
“Pimpinan politik dan militer Federasi Rusia tidak boleh lepas dari keadilan karena fakta bahwa mereka dianggap memiliki kekebalan, seperti para pemimpin negara,” kata Zelenskyy kepada Rada, atau parlemen.
"Mereka bukan pemimpin negara, mereka adalah bandit yang menguasai institusi negara Rusia ... dan mulai meneror seluruh dunia."
Dia juga menggambarkan presiden Rusia itu menderita "kegilaan".
Zelenskyy mengisyaratkan bahwa dia tetap menentang setiap rencana perdamaian yang membekukan keuntungan teritorial yang dibuat oleh Rusia sejak menginvasi Ukraina. "Ukraina tidak akan menyetujui varian apa pun untuk konflik dibekukan," katanya.
Zelenskyy telah menyusun "formula" perdamaian 10 poin yang mencakup pemulihan integritas teritorial Ukraina, penarikan pasukan Rusia, dan pemulihan perbatasan negara Ukraina.
Rencana tersebut akan melibatkan pengembalian ke perbatasan Ukraina tahun 1991 setelah memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet, dan Zelenskyy telah mengatakan berulang kali bahwa ini harus menjadi dasar dari setiap proposal untuk mengakhiri perang.
Kiev juga telah melancarkan serangan balasan untuk mencoba merebut kembali wilayah yang diduduki, tetapi pasukan Rusia masih menguasai sebagian besar wilayah di timur dan selatan Ukraina.
Dalam pidatonya, Zelenskyy menyerukan diskusi nasional tentang doktrin masa depan untuk Ukraina "untuk menjawab semua pertanyaan mendasar tentang Ukraina dan masa depan kita" dan memberikan "visi bersama tentang apa yang seharusnya menjadi kemenangan bagi Ukraina." (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...