Presiden Zelenskyy Tuduh Rusia Ingin Menghapus Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada hari Rabu (2/3) menuduh Rusia, yang telah meluncurkan invasi ke negaranya, berusaha untuk "menghapus" Ukraina, negara mereka dan sejarah mereka.
Sementara itu, dalam sebuah pidato video, pemimpin Ukraina mengatakan serangan rudal pada sasaran di lokasi pembantaian Holocaust menunjukkan bahwa “bagi banyak orang di Rusia, Kiev kami benar-benar asing.”
Serangan pada Selasa (1/3) malam merusak tiang televisi utama Kiev, yang dibangun di Babyn Yar, tempat pembantaian terbesar Yahudi Kiev dalam Perang Dunia II dan tempat peringatan dan ziarah.
Lima orang tewas dalam serangan itu sendiri, menurut pihak berwenang Ukraina, dan bagi Zelenskyy, simbolisme lokasi itu menggarisbawahi ancaman Rusia terhadap identitas Ukraina.
“Mereka tidak tahu apa-apa tentang ibu kota kita. Tentang sejarah kita. Tapi mereka memiliki perintah untuk menghapus sejarah kita. Hapus negara kita. Hapus kami semua,” katanya, dikutip AFP, tentang pasukan invasi Presiden Vladimir Putin.
Presiden Ukraina mengeluh bahwa di bawah pemerintahan Soviet, pihak berwenang telah membangun menara TV dan kompleks olah raga di “bagian khusus Eropa, tempat berdoa, tempat mengenang.”
“Bangunan luar. Mereka membangun taman di sana. Untuk menghapus sejarah Babyn Yar yang sebenarnya... Ini di luar kemanusiaan,” katanya. Dan dia mendesak orang-orang Yahudi di seluruh dunia untuk angkat bicara.
“Saya sekarang berbicara kepada semua orang Yahudi di dunia. Tidakkah kamu melihat apa yang terjadi? Itulah mengapa sangat penting bagi jutaan orang Yahudi di seluruh dunia untuk tidak tinggal diam saat ini,” katanya.
“Nazisme lahir dalam keheningan. Jadi berteriak tentang pembunuhan warga sipil. Berteriak tentang pembunuhan orang Ukraina.”
Senjata Nuklir
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan pada hari Rabu (2/3) bahwa jika Perang Dunia ketiga terjadi, itu akan melibatkan senjata nuklir dan merusak, kantor berita RIA melaporkan.
Lavrov mengatakan bahwa Rusia, yang meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus melawan Ukraina pekan lalu, akan menghadapi "bahaya nyata" jika Kiev memperoleh senjata nuklir.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...