Pria AS Yang Menerima Transplantasi Jantung Babi Akhirnya Meninggal
MARYLAND, SATUHARAPAN.COM-David Bennett, 57 tahun, adalah orang pertama yang menerima cangkok jantung babi yang dimodifikasi secara genetik. Bennerr menderita penyakit jantung terminal dan yang membuat sejarah sebagai orang pertama yang menerima transplantasi jantung babi yang dimodifikasi secara genetik meninggal pada hari Selasa (8/3) sore di University of Maryland Medical Center (UMMC), kata rumah sakit.
David Bennett menerima transplantasi pada 7 Januari Kondisinya mulai memburuk beberapa hari yang lalu, kata rumah sakit dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (9/3), menambahkan bahwa Bennett diberi "perawatan paliatif yang penuh kasih" setelah menjadi jelas bahwa dia tidak akan pulih.
Bennett dapat berkomunikasi dengan keluarganya selama jam-jam terakhirnya, kata rumah sakit.
Bennett pertama kali datang ke UMMC sebagai pasien pada bulan Oktober dan ditempatkan pada mesin bypass jantung-paru untuk membuatnya tetap hidup, tetapi ia dianggap tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung konvensional.
Setelah Bennett ditanamkan dengan jantung babi yang telah dimodifikasi secara genetik untuk mencegah penolakan dalam operasi pertama, putranya menyebut prosedur itu "keajaiban."
Operasi, yang dilakukan oleh tim di rumah sakit, adalah salah satu yang pertama menunjukkan kelayakan transplantasi jantung babi ke manusia, bidang yang dimungkinkan oleh alat pengeditan gen baru.
Bagi Bennett, prosedur itu adalah pilihan terakhirnya. "Sebelum menyetujui untuk menerima transplantasi, Mr. Bennett sepenuhnya diberitahu tentang risiko prosedur, dan bahwa prosedur itu eksperimental dengan risiko dan manfaat yang tidak diketahui," kata rumah sakit.
Pada 31 Desember, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat memberikan izin darurat untuk operasi dengan harapan bisa menyelamatkan nyawanya.
Jantung yang ditransplantasikan bekerja "sangat baik selama beberapa pekantanpa tanda-tanda penolakan," kata rumah sakit pada hari Rabu.
Babi telah lama menjadi sumber potensial transplantasi yang menjanjikan karena organ mereka sangat mirip dengan manusia.
Upaya sebelumnya pada transplantasi babi ke manusia telah gagal karena perbedaan genetik yang menyebabkan penolakan organ atau virus yang menimbulkan risiko infeksi. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...