Produsen Semen Minati Tiga Karya Pelajar SMKN 1 Cibinong
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM - Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah I Jawa Barat (Jabar), Nonong Winarni mengatakan ada tiga produk karya siswa SMKN 1 Cibinong, Kabupaten Bogor, yang diminati oleh produsen semen di Indonesia, seperti PT Indocement Tunggal Prakarsa TBK.
"Salah satu produk karya pelajar SMKN 1 Cibinong yang digunakan untuk memproduksi semen dan diakui produsen semen di Indonesia ialah V-hook Spiral," kata Nonong Winarni, di Bandung, Senin (14/11).
Produk yang dihasilkan oleh siswa kelas XII SMKN 1 Cibinong pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan tersebut, merupakan alat habis pakai berupa angkur berbentuk "V" berbahan Stainless.
"Fungsinya untuk menahan batu tahan api pada proses pembuatan semen," ujar Nonong Winarni.
Karya siswa SMKN 1 Cibinong tersebut berpengaruh pada kualitas produksi zat untuk merekatkan batu, bata dan batako pada gedung tinggi.
Semenjak menyandang status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada 2019 lalu, produk maupun jasa dari SMKN 1 Cibinong kian diakui oleh sejumlah industri besar, salah satunya, oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa TBK, produsen semen ternama di Indonesia.
Produk yang kedua, yaitu Filling Tube atau alat habis pakai berupa tabung pengisi ke kantung semen.
Filling Tube ini dihasilkan oleh siswa kelas XI pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan dalam mata pelajaran Teknik Fabrikasi Logam.
Sedangkan produk ketiga, yaitu Casing Air Slide Aeration atau alat untuk menyaring semen.
Adapun Mata Pelajaran yang terkait adalah mata pelajaran Teknik Fabrikasi Logam di kelas XII pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan.
"Pesanan ini setiap tahunnya sebanyak satu unit casing air slide aeration silo blending dimana proses pengerjaannya memakan waktu selama tiga bulan dengan gabungan beberapa kompetensi dasar sehingga didapat satu produk utuh," katanya.
Nonong menyampaikan, SMKN 1 Cibinong menerapkan Model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA) sehingga model pembelajaran yang dilaksanakan mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri.
Melalui BLUD dan model pembelajaran TEFA maka produk-produk yang dibuat para peserta didik sebagai proses belajar pun bisa dipasarkan ke masyarakat, sebab sistem BLUD akan memudahkan untuk melakukan kerja sama dengan dunia industri.
Ditambah dengan 10 fleksibilitas hak yang dapat menunjang kinerja efisien dan efektifnya di SMK BLUD.
"Hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah," katanya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Cibinong Sugiyo menambahkan sekolah yang dia bina juga menjalin kerja sama dengan perusahaan alat berat, PT Komatsu Indonesia.
Sehingga SMKN 1 Cibinong yang masuk dalam kategori pusat keunggulan kini berada di peringkat satu, baik dari kategori tata kelola maupun layanan.
Selain mencetak pelajar untuk dapat menjadi SDM yang andal di industri kelak, pihaknya juga menyiapkan peserta didiknya untuk memiliki mental dan karakter young enterpreneur atau pengusaha muda.
"Sekolah pencetak wirausaha (SPW) sudah kami mulai, sedangkan menyiapkan mental dan karakter pelajarnya menjadi generasi siap kerja memang sudah menjadi ciri khasnya SMK," kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan, omzet produk yang berkaitannya dengan industri kreatif pada SMK BLUD se-Jabar dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri.
Namun, kata Dedi Supandi, dengan hadirnya BLUD, tidak sekadar diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi dan menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan muda yang mandiri.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...