Profesor IPB: Ekonomi Kelautan Indonesia Makin Strategis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Rokhmin Dahuri menyatakan ekonomi kelautan Indonesia akan makin strategis mengingat mayoritas perdagangan dunia berlangsung di antara negara-negara di Asia Pasifik.
“Posisi Indonesia sangat menguntungkan dan memiliki potensi pasar yang sangat baik, ekonomi kelautan Indonesia seharusnya makin strategis,” ujar Rokhmin dalam diskusi bertajuk “Poros Maritim untuk Kesejahteraan dan Keadilan” di Jakarta, Kamis (14/8).
Rokhmin menilai bahwa 70 persen total perdagangan dunia kini berlangsung di negara-negara Asia Pasifik. Hal ini sebagai indikasi telah terjadi pergeseran pusat ekonomi dunia dari poros Atlantik menjadi poros Asia Pasifik.
Sementara itu, lebih dari 75 persen perdagangan di wilayah Asia Pasifik menggunakan transportasi laut, dan 45 persen di antaranya melalui wilayah Indonesia (Alur Laut Kepulauan Indonesia/ALKI).
“Ini menunjukkan bahwa posisi kita sangat strategis, diapit dua samudera dan dua benua. Sejatinya kita bisa mendapatkan keuntungan paling besar dari posisi kelautan global tersebut,” ujar Rokhmin.
Kendati demikian, pada kenyataannya Rokhmin menilai bahwa hingga saat ini kontribusi kelautan atas pertumbuhan ekonomi nasional masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan potensinya.
Kontribusi seluruh sektor ekonomi kelautan terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dikatakan oleh Rokhmin baru mencapai 22 persen, karena pembangunan masih difokuskan di daratan saja.
“Padahal wilayah Indonesia mencapai 5.193.252 km2 yang terdiri atas 1.890.754 km2 daratan dan 3.302.498 km2 lautan. Itu artinya dua pertiga wilayah Indonesia adalah lautan dan kita seharusnya bisa dimanfaatkan,” pungkas Rokhmin. (Ant)
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...