Program Afirmasi Pendidikan Tinggi Kembali Dibuka
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) kembali melaksanakan program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dengan 900 kuota calon penerima beasiswa.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (6/3), mengatakan afirmasi bukan sekadar program keberpihakan pemerintah untuk daerah Papua dan Nusa Tenggara, Maluku Utara, dan Aceh (3T), melainkan transformasi akademis.
Pertemuan membahas tiga hal, sistem penerimaan, penetapan kuota peserta dan prodi, serta pendampingan mahasiswa. Pendampingan mencakup pembinaan kultur akademis.
Pada 2015, menurut menteri telah disiapkan 900 kuota calon penerima beasiswa ADik, dengan alokasi 500 calon untuk daerah 3T dan 400 calon untuk Provinsi Papua dan Papua Barat.
Meski telah berjalan di tahun keempat, menurut dia, beberapa perguruan tinggi pelaksana mengaku kesulitan dalam menerima dan membina mahasiswa afirmasi.
Program Afirmasi, tidak otomatis menurunkan standar penerimaan. Para siswa diberi matrikulasi setidaknya satu tahun sebelum kuliah.
Usulan matrikulasi disampaikan di awal pelaksanaan program ini. Mereka diberi kesempatan mengenal lingkungan kampus selama satu tahun beradaptasi untuk mengurangi risiko drop-out.
Rektor Universitas Papua Suriel Mofu mengungkapkan, animo anak Papua mengikuti program ini meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal program ini berjalan memang sulit membujuk siswa Papua untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Namun, saat ini mereka berebut, sehingga pihaknya meminta kuota untuk calon peserta dari Papua dan Papua Barat tidak dikurangi. Seusai merampungkan pendidikan, mereka diharapkan berkarya bahkan memimpin daerah lain di luar Papua.
Hadir dalam pertemuan itu, 39 rektor perguruan tinggi negeri dan 22 direktur politeknik pelaksana Program Afirmasi. Politeknik Negeri Bali, misalnya, pernah menerima empat mahasiswa Papua yang memilih program studi pariwisata.
Permasalahan senada yang dialami PTN atau politeknik pelaksana Afirmasi adalah kesulitan membina kultur akademik, terutama perlakuan khusus kepada peserta yang sering kali berbenturan dengan aturan pembelajaran di kampus.
Meski demikian, Rektor Universitas Diponegoro Sudharto mengatakan, pada tahun ketiga ada peningkatan kualitas disiplin akademis dari mahasiswa Afirmasi.
Pendaftaran seleksi calon peserta beasiswa Afirmasi tahun 2015 ini akan dibuka 28 Maret. Penyelenggara seleksi adalah Ditjen Dikti dan PTN/Politeknik, pelaksana dilibatkan dalam penetapan kelulusan peserta yang dijadwalkan 1 Juni 2015.
Seleksi akan dilakukan bertahap, terdiri atas seleksi khusus Afirmasi Pendidikan Tinggi dan SNMPTN-SBMPTN secara khusus. (Ant)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...