Proses Evakuasi Korban KRL Commuterline Terus Dilakukan, Tujuh Tewas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Di tengah guyuran hujan pada pukul 13.46, para personel medis dibantu penduduk sekitar melakukan evakuasi korban tabrakan Commuterline Serpong-Tanahabang yang bertabrakan dengan truk tangki milik Pertamina pengangkut bahan bakar (BBM). Tujuh tewas, termasuk masinis dan petugas.
Truk tangki mengangkut BBM jenis premium dengan volume 24.000 liter. Saat ini kobaran api sudah berhasil dipadamkan. Tabrakan terjadi di persimpangan kereta Bintaro, Tangerang, Senin (9/12).
Sejumlah korban luka-luka akibat terbakar tampak terlihat, demikian laporan wartawan Antara, Fransiska Ninditya yang turut menjadi korban dalam musibah tersebut.
“Belum dapat diketahui apakah ada korban jiwa,” katanya.
Berbagai ambulans tampak hilir mudik mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.
Sedangkan para petugas mobil pemadam kebakaran juga masih berusaha memadamkan kobaran api pada pukul 11.15 tadi. Asap hitam tampak membubung tinggi dari gerbong kereta khusus penumpang perempuan yang terbakar itu.
Kecelakaan KRL Commuterline jurusan Serpong-Jakarta menimbulkan kepanikan para korban yang ada di dalam gerbong terdepan atau ruang khusus wanita.
“Sejauh ini kepanikan masih melanda korban kecelakaan termasuk saya mengingat kami baru saja selamat dari gerbong yang terbakar. Selain itu, apinya sangat besar berikut kepulan asap tebalnya,” kata Fransiska Ninditya.
Fransiska yang juga menjadi korban kecelakaan itu mengaku panik dan merasa pusing akibat menghirup asap kebakaran gerbong kereta listrik.
Kereta terguling dan penumpang yang menjadi korban langsung berhamburan keluar lewat gerbong bagian belakang. Sebagian besar korban panik tidak sempat untuk memecahkan kaca akibat kepanikan setelah ada bunyi dentuman.
Lokasi kecelakaan yang dekat dengan SD I Bintaro itu membuat banyak warga berusaha membantu mengevakuasi korban sedangkan sebagian lagi hanya menyaksikan lokasi kecelakaan.
Tujuh Tewas
Sebanyak tujuh orang meninggal dunia, termasuk masinis dan seorang petugas di ruang masinis dalam kecelakaan KRL Commuterline yang menabrak truk tangki pengangkut bahan bakar minyak di perlintasan kereta Bintaro Permai, Tangerang, Senin (9/12).
“Korban meninggal dunia semua dibawa ke RS Pusat Pertamina,” kata Aiptu Pol Sunarto, petugas Polsek Pesanggrahan sebagaimana dilaporkan wartawan Antara Fransiska Ninditya yang juga menjadi korban dalam kecelakaan itu.
Sopir truk tangki pengangkut bahan bakar itu selamat dan telah diamankan setelah mendapat perawatan terlebih dahulu.
Petugas pemadam kebakaran akhirnya berhasil memadamkan kobaran api yang menghanguskan gerbong pertama atau gerbong penumpang khusus perempuan setelah keluar rel dan terguling akibat hantaman dengan truk tangki.
KRL Commuterline yang mengalami kecelakaan itu, sedang melayani penumpang jurusan Serpong-Tanah Abang.
Para korban luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Suyoto di kawasan Bintaro.
Kecelakaan KRL Commuterline menimbulkan kepanikan para korban yang ada di dalam gerbong terdepan atau ruang khusus wanita.
“Sejauh ini kepanikan masih melanda korban kecelakaan termasuk saya mengingat kami baru saja selamat dari gerbong yang terbakar. Selain itu, apinya sangat besar berikut kepulan asap tebalnya,” kata Fransiska Ninditya.
Fransiska yang juga menjadi korban kecelakaan itu mengaku panik dan merasa pusing akibat menghirup asap kebakaran gerbong kereta listrik.
Kereta terguling dan penumpang yang menjadi korban langsung berhamburan keluar lewat gerbong bagian belakang.
Sebagian besar korban panik tidak sempat untuk memecahkan kaca akibat kepanikan setelah ada bunyi dentuman.
Lokasi kecelakaan yang dekat dengan SD I Bintaro itu, membuat banyak warga berusaha membantu mengevakuasi korban, sedangkan sebagian lagi hanya menyaksikan lokasi kecelakaan. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...