Proses Imigrasi di Madinah Lebih Cepat
MADINAH, SATUHARAPAN.COM – Pemulangan jemaah haji Indonesia dari Madinah akan berlangsung mulai hari Senin (12/10) mendatang.
Kepala Seksi Kedatangan dan Kepulangan Daker Airport Jeddah – Madinah Edayanti Dasril mengingatkan agar pemeriksaan koper jemaah sudah clear sejak dari pemondokan. Sebab, selain jarak dari pemondokan di Madinah ke bandara relatif dekat, proses imigrasi di bandara juga diperkirakan hanya berlangsung sekitar satu jam.
“Ketika saya bertanya tentang proses imigrasi, pihak otoritas bandara memberi bayangan bahwa itu tidak jauh berbeda dengan kedatangan, proses imigrasi tidak terlalu lama, kurang lebih satu jam,” kata Edayanti di Madinah pada hari Senin (5/10).
“Artinya akan cepat dan ini akan menjadi pertimbangan. Kita akan berdiskusi dengan teman-teman Madinah, bagaimana proses pendorongan dari pemondokan,” dia menambahkan.
Menurut Edayanti, pelayanan di bandara Madinah berbeda dengan di Plaza Jeddah. Kalau di Jeddah, ada spare waktu 6 jam sebelum keberangkatan jemaah haji. Rentang waktu itu digunakan dua jam untuk distribusi katering, sosialisasi tas tentengan, dan sweeping. 3 – 4 jam berikutnya mereka akan didorong menuju gate oleh pihak penerbangan.
“Kalau di sini, makan tidak ada lagi. Pendorongan harus kita fikirkan. Bagaimana ketika di bandara semua sudah clear jadi tidak ada lagi proses sweeping, tidak ada lagi proses sosialisasi,” kata dia.
Edayanti mengaku akan mendiskusikan hal ini dengan kasi pemulangan Madinah, apakah dimungkinkan untuk menempatkan petugas Garuda dan Saudi di hotel untuk mensweeping koper jemaah sejak awal sebalum berangkat. Sebab, lanjut Edayanti, ketika jemaah sudah sampai di Bandara Madinah, maka mereka tidak akan menunggu lama lagi seperti di Jeddah.
“Kalau di Jeddah spare waktunya 6 jam, mungkin di sini 2 jam. Nanti kita sepakati dulu dengan teman-teman di layanan pemulangan Madinah,” kata dia.
Beberapa koper jemaah haji Indonesia gelombang pertama terpaksa dibongkar di Madinatul Hujjaj karena terdeteksi oleh X-Ray banyak yang membawa air Zamzam. Sampai dengan pada hari Selasa (6/10) pagi, sedikitnya sudah ada 7,5 ton air Zamzam yang dikeluarkan dari koper-koper jemaah. Kejadian serupa diharapkan tidak terjadi di Madinah sehingga koper-koper yang akan dibawa ke bandara semuanya sudah clear.
Terkait jadwal penerbangan, Edayanti menjelaskan bahwa sampai saat ini tidak ada perubahan slot time pemulangan jemaah haji dari Madinah. menurutnya, tahun ini penetapan slot time baik di Jeddah maupun Madinah cukup bagus. Indikatornya, dari 378 kloter, hanya 17 kloter yang mengalami perubahan.
“Ini tidak seperti biasanya. Bisa jadi ini karena pembagian pemberangkatan dan pemulangan jamaah, 50% di Madinah dan 50% di Jeddah sehingga kepastian slot time lebih gampang kita dapatkan,” katanya.
“Tahun-tahun lalu kepastian ini belum kita dapatkan. Artinya, 10 jam sebelum keberangkatan itu masih ada proses yang berubah,” kata dia.
Pemulangan gelombang pertama dari Jeddah akan berlangsung selama 14 hari dari 28 September sampai 11 Oktober. Demikian juga pemulangan dari Madinah, akan berlangsung 14 hari dari tanggal 12 – 26 oktober 2015.
Setelah bertemu Khalid, pihak yang bertanggung jawab dalam penanganan pelayanan fasilitas di Bandara Madinah, Edayanti mengaku kalau Garuda Indonesia akan diberikan ruang pemulangan khusus di paviliun nomor 6, dan akan masuk melalui Hajj Departure.
“Alhamdulillah untuk Garuda kita diberikan khusus di Hajj Departure. Insya Allah cukup. Kalau Saudia, karena tidak hanya melayani jamaah haji Indonesia, akan masuk melalui L-0 (lantai bawah),” kata dia.
Di Bandara Madinah, ada 3 gate (pintu masuk), yaitu: L-0 atau lantai bawah, L-1 untuk international departure/arrival, dan hajj departure. (kemenag.go.id)
Editor : Bayu Probo
Banjir dan Longsor Melanda Soppeng, Sulawesi Selatan, Satu O...
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM- Banjir melanda Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan, pada hari Sa...