Protes di Ukraina Meluas Demonstran Rebut Kementerian Kehakiman di Kiev
KIEV, SATUHARAPAN.COM - Puluhan demonstran Ukraina pada Minggu (26/1) menyita gedung kementerian kehakiman di Kiev, menghancurkan jendela-jendela, kata laporan seorang koresponden AFP.
Para pengunjuk rasa tampaknya mendapatkan perlawanan dan sudah mulai mendirikan barikade di luar gedung tersebut dengan beberapa kontainer sampah.
Para pemrotes di ibu kota Ukraina, Kiev, Minggu mengusir pasukan polisi khusus dari satu gedung di kota itu setelah menyerbu kompleks tersebut, kata para pejabat.
Stasiun televisi Ukraina memberitakan sekitar 200 personil polisi meninggalkan gedung itu yang ada di tengah kota Kiev, satu ruang pameran era-Sovyet yang digunakan pasukan itu sebagai satu pangkalan, melalui pintu samping.
Sementara itu, kementerian dalam negeri mengonfirmasikan pasukan itu telah mundur untuk menghindari ketegangan lebih jauh dengan oposisi dan menyebabkan setidaknya tiga pemerotes tewas dalam bentrokan, kata pihak berwenang.
"Pihak pemimpin kementerian itu memutuskan untuk menarik satu cadangan pasukan keamanan dari gedung itu," kata kementerian dalam negeri dalam satu pernyataan.
Pernyataan itu menjelaskan bahwa para pemrotes ingin memblokade pasukan keamanan di dalam dan kemudian menukarkan mereka dengan para pegiat yang ditahan selama krisis politik Ukraina.
Namun pasukan keamanan tidak melakukan provokasi-provokasi, tidak memberikan peluang bagi peningkatan ketegangan dan menunjukkan mereka menahan diri, tambah pernyataan itu.
Pemimpin oposisi Ukraina dan juara tinju dunia Vitali Klitschko, yang berada di lokasi itu, mengonfirmasikan gedung itu telah ditinggalkan pasukan keamanan.
Klitschko mengatakan para pemrotes tidak berencana untuk menggunakan gedung itu tetapi akan menjaga pintu masuknya agar polisi tidak datang kembali.
Gedung Ukraina itu, yang pernah jadi lokasi musium Lenin pada zaman Sovyet, adalah pusat pameran yang sebagian besar kosong dan digunakan pasukan keamanan selama krisis itu.
Protes di Ukraina Selatan
Polisi Ukraina pada Minggu membubarkan ribuan pengunjuk rasa yang berdemo di wilayah tenggara Zaporozhiya dalam rangka merebut gedung administrasi regional, kata sebuah pernyataan.
"Berkat langkah-langkah yang diambil, upaya itu berhasil digagalkan," kata sebuah pernyataan polisi daerah dan menambahkan, bahwa 3.000 pengunjuk rasa terlibat dalam tindakan itu.
Wartawan lokal menulis di Facebook bahwa polisi telah menggunakan granat kejut dan pentungan untuk membubarkan aksi protes, menyebabkan banyak korban luka.
"Berkut (polisi anti huru-hara) membersihkan alun-alun. Segala sesuatunya sangat keras dan kejam," tulis wartawan Maxim Shcherbin pada halaman Facebook-nya.
Para aktivis telah menyerbu dan menguasai bangunan pemerintah daerah di barat Ukraina selama hari-hari terakhir sebagai bagian dari protes nasional terhadap pemerintahan Presiden Viktor Yanukovych.
Protes ini sekarang telah menyebar lebih jauh ke timur ke daerah-daerah di mana presiden pernah dipandang memiliki dukungan yang kuat dalam memusingkan kepala Yanukovych.
"Polisi menggunakan tongkat untuk mengusir orang-orang yang keluar dari pusat-pusat perbelanjaan dimana para pengunjuk rasa menghangatkan diri dan kemudian meluncurkan operasi pembersihan total," kata pemimpin protes lokal Igor Andrushchenko kepada saluran TV pro-protes Espreso. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...