Protes Kerusuhan di Sri Lanka, Muslim Menutup Toko
KOLOMBO, SATUHARAPAN.COM - Ratusan tempat bisnis milik Muslim di Kolombo, ibu kota Sri Lanka, pada Kamis (19/6) ditutup sebagai protes atas aksi kerusuhan mematikan yang dilakukan oleh ekstremis Buddha. Mereka menentang imbauan Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapakse, untuk tetap membuka usaha mereka.
Toko dan restoran di Kolombo pusat ditutup menyusul aksi kerusuhan di dua resor pantai yang populer dengan wisatawan internasional. Kerusuhan tersebut merenggut empat nyawa dan menyebabkan rumah serta tempat usaha milik masyarakat Muslim hancur.
“Protes ini untuk melawan BBS dan kegagalan polisi dalam melindungi rakyatnya,” ungkap seorang penjaga toko Muslim, yang menolak untuk disebutkan namanya, kepada AFP. “Kami juga meminta pemerintah untuk bertindak melawan orang-orang di balik aksi kerusuhan itu.”
Seorang pengusaha dari etnis Sinhala mengatakan sebagian besar pertokoan di pasar grosir Pettah yang biasanya ramai di Kolombo ditutup.
Aksi kekerasan pada hari Minggu dan Senin malam dituduhkan kepada kelompok garis keras Buddhist Force (BBS) yang berada di perkotaan selatan, Alutgama dan Beruwala, sekitar 60 kilometer bagian selatan Kolombo.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...