Provinsi Hubei di China akan Turunkan Level Tanggap Darurat COVID-19
WUHAN, SATUHARAPAN.COM – Provinsi Hubei di China tengah akan menurunkan level tanggap darurat virus corona baru dari level tertinggi ke level kedua mulai 2 Mei, demikian diumumkan seorang pejabat setempat pada Jumat (1/5).
Langkah pencegahan dan pengendalian wabah juga akan disesuaikan setelah penurunan level tanggap darurat tersebut, tutur Wakil Gubernur Provinsi Hubei Yang Yunyan dalam sebuah konferensi pers.
Setelah lebih dari tiga bulan menerapkan langkah pencegahan dan pengendalian secara tepat dan ketat, penyebaran virus “pada dasarnya telah diputus” di Hubei, tutur Yang.
“Langkah darurat yang belum pernah diambil sebelumnya selama fase awal tersebut pada dasarnya telah memutus penyebaran virus corona baru,” ujar Yang, “Sesuai regulasi nasional dan rencana cadangan tingkat provinsi, Hubei pada dasarnya telah memenuhi syarat untuk menurunkan level tanggap darurat.”
Penurunan level darurat ini menunjukkan terobosan besar dalam upaya pencegahan dan pengendalian melawan COVID-19 di Hubei, tetapi hal ini bukan berarti Hubei mengendurkan kewaspadaannya atau melonggarkan intensitas upayanya dalam memerangi wabah, kata Yang.
“Kita harus bersiap membuat upaya pencegahan dan pengendalian sebagai kondisi normal yang baru untuk periode waktu yang lama,” lanjutnya, “Kita harus menyempurnakan upaya pencegahan dan pengendalian berdasarkan status quo.”
Liu Dongru, yang bekerja di komisi kesehatan tingkat provinsi, mengatakan Hubei akan meningkatkan pengawasan dan evaluasi di area-area penting seperti institusi medis, sekolah, dan tempat perbelanjaan, guna membangun sistem peringatan dan pemantauan kesehatan umum yang lengkap.
“Kantor-kantor pusat pencegahan dan pengendalian wabah di level wilayah maupun di atasnya harus membentuk dan mempertahankan gugus-gugus tugas serta siaga 24 jam,” Liu mengemukakan.
Provinsi Hubei akan menerapkan manajemen yang ketat terhadap orang-orang yang masuk ke Hubei dari luar negeri, serta terhadap kasus-kasus tanpa gejala, Liu menambahkan.
Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei sekaligus kota yang sebelumnya terdampak parah oleh virus corona baru, akan memperkuat gugus tugas pencegahan dan pengendaliannya, mengoptimalkan langkah pencegahan dan pengendalian, serta melanjutkan manajemen pencegahan dan pengendalian yang tepat terhadap area permukiman, kata Li Tao, pejabat pemerintahan di Wuhan.
Tidak ada kasus terkonfirmasi baru COVID-19 yang dilaporkan di Hubei pada Kamis (30/4), sebut komisi kesehatan tingkat provinsi pada Jumat. Fakta itu menunjukkan bahwa Hubei, yang sebelumnya menjadi provinsi terdampak paling parah di China, tidak mencatatkan kasus terkonfirmasi baru COVID-19 selama 27 hari berturut-turut sejak 4 April.
Sementara itu, di Hubei, wilayah-wilayah di luar Wuhan melaporkan tidak ada kasus terkonfirmasi baru COVID-19 selama 57 hari berturut-turut.
Hubei dinyatakan bebas dari kasus terkonfirmasi COVID-19 pada Minggu (26/4).
Provinsi tersebut mulai memberlakukan status tanggap darurat level kedua pada 22 Januari lalu, kemudian menaikkannya ke level tertinggi pada 24 Januari. (Xinhua/Ant)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...