Proyeksi Awal Tahun 2024
Bangkit dalam Kesadaran, Kuat dalam Kebersamaan
SATUHARAPAN.COM - Dari sekian banyak prediksi Tahun 2024, sikap optimistis menyambut tahun baru diwakili oleh kaum generasi Z (usia kurang dari 24 Tahun) yang mengungkapkan ada 92% yang meyakini bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Sedangkan generasi diatasnya yaitu generasi milenial (usia 24-39 tahun) sejumlah 79,4% yang berpandangan optimistis sama.
Optimisme itu berkaitan erat dengan kondisi ekonomi dan kesehatan warga masyarakat yang didukung oleh kebijakan dan intervensi pemerintah yang mampu bertahan melewati masa pandemi dan terpaan badai Covid 19 selama 3 tahun lebih. Analisa sementara dari data ini menunjukkan bahwa semakin muda seseorang dan semakin rendah kompleksitas masalah yang dihadapi maka semakin optimis memandang kehidupan.
Dan pengalaman selama tahun 2023 ternyata memang benar bahwa persoalan kesehatan masih mendera masyarakat Indonesia, bahkan keluarga-keluarga. Di tahun 2023 kita masih mendengar munculnya penderita cacar monyet dan juga beberapa orang yang terinfeksi covid 19 walaupun tingkat resiko bahayanya tidak separah saat pandemi awal muncul.
Lantas bagaimana dengan tahun 2024 apakah kita menatap dengan optimistis dan berpengharapan dengan berbagai tantangannya? Bagaimana optimisme dan pengharapan kepada Tuhan dan keterampilan hidup itu kita jadikan bekal menghadapi tantangan tahun 2024?
Membangun kesadaran
Awal tahun adalah saat yang tepat untuk membangun dan membangkitkan kesadaran. Kesadaran perlu dibangun karena tiap manusia kerap kali melintasi peristiwa tanpa membangun pelajaran baru dan kesadaran. Kesadaran utama dan pertama yang harus dibangun adalah kesadaran spiritualitas kita tentang kedaulatan dan kuasa Tuhan dalam memimpin dan memandu hidup kita.
Pengalaman iman membuktikan bahwa sumber kekuatan adalah Tuhan semata-mata. Kiranya di tahun 2024 kita semua dilimpahi berkat Tuhan yang utuh yaitu kasih karunia dan belas kasih dari Allah sehingga jalan hidup kita lapang, diberikan keberhasilan dalam pekerjaaan dan usaha yang kita lakukan. Kita diberkati untuk diluputkan dari sakit penyakit dan ancaman bahaya, hidup damai satu dengan yang lain tanpa permusuhan, iri hati dan perselisihan. Termasuk perselesihan dan konflik yang terjadi sebagai dampak dari pilpres, pileg dan pilkada yang digelar di tahun 2024.
Kesadaran sebagai mahkluk Tuhan yang memiliki spiritualitas akan mengaitkan segala tindakan pada transendensi relasi dengan Tuhan Sang Sumber Kehidupan.
Kita perlu juga membuat mapping terhadap tantangan dan kemampuan kita. Dalam kurva tantangan dan kemampuan kita mendapati bahwa ketika kemampuan kita lemah dalam menghadapi tantangan yang rendah, maka akibatnya akan muncul perasaan apatis. Jika tantanganya tinggi, namun kemampuan kita mengatasi rendah maka akan muncul gejala tertekan, stress dsb. Maka perlu untuk setiap tahun kita memiliki rencana yang diimplementasikan untuk mengembangkan kemampuan kita dalam hard skill maupun soft skill. Jika dianggap prioritas, maka pengembangan kapasitas diri melalui studi lanjut akademis perlu direncanakan dengan kecukupan biaya. Namun kursus-kursus singkat dan pendek bisa diekplorasi untuk mengembangkan bakat, minat, passion dan hobi. Bagian ini penting karena sebuah pencapaian yang akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta dampak hidup kita bagi orang lain.
Kita juga harus melakukan review terhadap capaian-capaian Tahun 2023 dan menciptakan impian dan cita-cita baru untuk hidup lebih progresif dan berdampak di Tahun 2024. Sebab ketika kemampuan terus meningkat, dan tantangan makin kecil maka kita akan berada di zona nyaman yang pada akhirnya menghasilkan kehidupan yang membosankan dan stagnan. Kesadaran sebagai manusia pembelajar seumur hidup perlu dinyalakan terus.
Life Balance
Keseimbangan hidup memberikan harmoni yang membuat hidup akan lebih berbahagia. Merawat kesehatan fisik, kesehatan jiwa dan mental serta kehidupan spiritualitas dan sosial merupakan hal yang penting supaya hidup tetap waras. Olahraga rutin disesuaikan dengan kemampuan minimal seminggu 2x dan menjaga konsumsi makanan dan minuman yang sehat dengan pola istirahat minimal 5-6 jam sehari sambil mengelola stress akan membuat kesehatan lebih terjaga.
Kesehatan mental merupakan suatu kondisi dimana manusia ada dalam kondisi kesejahteraan di mana setiap individu menyadari potensinya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan berbuah, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. Untuk menuju sehat mental dan jiwa, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu: mengatur waktu secara rutin berkala untuk mengasuh spiritualitas melalui saat teduh atau saat hening pribadi, meditasi, doa, ataupun ibadah bersama keluarga.
Dalam pemahaman semua agama, tubuh juga dianggap penting dan dihargai. Sehingga tubuh jasmani harus dijaga, dirawat dan juga dilatih. Dalam iman Kristen di Alkitab sebagai Firman Tuhan menghargai tubuh manusia. Dalam Firman Tuhan yang dinyatakan dalam Roma 12:1 dinyatakan demikian: 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Tak hanya menjaga tubuh, namun menjaga juga kesehatan jiwa dengan selalu berpikiran positif sebagaimana ajaran dan teladan Kristus juga berpikir. Menghindari iri hati dan bersikap curang dan licik kepada sesama, sebaliknya terus mengisi pikiran dan jiwa dengan apa yang baik, yang suci dan berkenan kepada Allah. Mengendalikan emosi, tidak cepat meluapkan emosi dengan amarah yang tidak terkendali dengan kata-kata kasar dan memaki.
Mari kita terus membangun kesadaran diri yang terus tumbuh sehat secara holistik dan juga dalam menjalin relasi antar pribadi, keluarga dan masyarakat tanpa memandang latar belakang suku, agama dan ras dan antar golongan (SARA). Semoga tahun 2024 kita makin tumbuh dalam kesadaran dan tangguh dalam kebersamaan.
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...