Psikolog: Pola Pendidikan Anak Indonesia Kurang Tepat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Psikolog Prof. Dr. Sarlito Wirawan mengatakan, pola pendidikan sekolah bagi anak-anak di Indonesia pada umumnya kurang tepat.
"Menurut saya masih monoton dan kurang tepat yang diterapkan di sekolah-sekolah," kata Sarlito Wirawan kepada Antara di Jakarta, Rabu (15/4).
Ia menjelaskan, selama ini para guru mengajarkan kepada siswa-siswinya masih kaku, sehingga tidak memacu mereka untuk lebih kreatif.
"Ketika disuruh menggambar pemandangan, pasti ada dua gunung, jalan di tengah dan sawah kanan-kirinya, itu adalah hal yang sangat kaku," katanya.
Kemudian, ia menambahkan ketika menggambar bebek pasti menghadap ke kanan dengan kepala tegak, proses seperti ini akan mengurangi daya kreasi anak-anak.
Sarlito berpendapat, hal tersebut terjadi karena ketika anak-anak menggambar di luar kebiasaan, guru-guru akan memberi mereka nilai yang jelek.
"Bagaimana mereka mau berkreasi, jika mendapat nilai jelek saat menggambar imajinasi mereka," kata Dekan Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia Yayasan Administrasi Indonesia (YAI ) ini.
Ia berharap, suatu saat sistem rangking atau pemberian nilai pada siswa yang tidak obyektif dihapuskan saja, karena bisa berimbas siswa hanya mengejar nilai baik, namun melupakan sisi pengembangan kreatifitas.
"Hingga saat ini, unsur subyektif perlahan hilang di dunia psikologis, karena semuanya telah dipatok dengan standar dan nilai, padahal bagi kejiawaan tidak semuanya bisa dipatok dengan nilai," katanya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...