PSSI Terus Didesak Buka Laporan Keuangan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – FDSI (Forum Diskusi Suporter Indonesia) terus mendesak PSSI (Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia) agar membuka laporan keuangan secara terbuka dan menaati status sebagai badan publik. Pegiat FDSI Rifqi Azmi mengaku akan terus berjuang sampai tuntutan tersebut dikabulkan.
“Selaku pecinta sepak bola Indonesia kami akan terus menagih komitmen PSSI untuk dapat transparan kepada publik. Kami akan terus berjuang sampai PSSI menenuhi permintaan kami di level Mahkamah Agung,” ujar Rifqi seperti dilansir dari laman fdsinews.com, Kamis (4/6).
“Terlebih, KIP (Komisi Informasi Pusat) sudah memutuskan PSSI adalah badan publik yang kemudian dikuatkan lagi oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Jadi, sudah selayaknya PSSI terbuka kepada publik. Transparansi keuangan kepada publik adalah salah satu kunci untuk dapat membangun kepercayaan publik kepada PSSI,” dia menambahkan.
Didampingi kuasa hukum dari LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Pers, pada Rabu (3/6), FDSI mendaftarkan kontra memori kasasi ke Mahkamah Agung. Rifqi menjelaskan langkah ini merupakan lanjutan atas perjuangan menuntut transparansi keuangan PSSI yang sudah ditetapkan oleh KIP dan PN Jakarta Pusat sebagai Badan Publik Non Pemerintah.
Dia melanjutkan, langkah ini juga terpaksa ditempuh karena PSSI sudah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, menyusul ditolaknya banding mereka perihal gugatan FDSI di PN Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Dalam gugatan sebagaimana yang telah dikabulkan KIP dalam putusan Sidang Keterbukaan Informasi Publik, Desember 2014 silam FDSI menuntut adanya transparansi dari PSSI terkait kontrak dan nilai kontrak antara PSSI dengan Stasiun Televisi (MNC dan SCTV) untuk Hak Siar U-19 selama paggelaran Piala AFF U-19 tahun 2013, Pra-Piala Asia U-19 Tahun 2013 dan Tour Nusantara U-19 Tahun 2014.
Mereka juga menuntut adanya rincian Penerimaan dan Penggunaan Hak Siar Timnas Senior, Timnas U-23 dan Timnas U-19 selamat tahun 2012-2014. “Kami juga menuntut transparansi pengelolaan dana Hak Siar dan Sponshorship, berapa jumlah tiket yang telah dicetak PSSI sepanjang penyelanggaraan piala AFF U 19 Tahun 2013, Pra Piala Asia U-19 tahun 2013 dan Tour Nusantara U-19 tahun 2014,” ujar salah seorang pegiat FDSI, Rifqi Azmi.
“Tak lupa, kami juga menuntut rincian Laporan Keuangan dan Hasil Audit Keuangan PSSI selama periode (2005-2013) dan Laporan Keuangan Penyelenggaraan Kongres PSSI dari tahun 2005-2014,” Rifqi menambahkan.
Berikut tuntutan FDSI kepada PSSI:
1. Kontrak dan nilai kontrak antara PSSI dengan Stasiun Televisi (MNC dan SCTV) untuk Hak Siar U 19 selama pergelaran piala AFF U 19 tahun 2013, Pra Piala Asia U-19 Tahun 2013 dan Tour Nusantara U-19 Tahun 2014.
2. Rincian Penerimaan dan Penggunaan Hak Siar Timnas Senior, Timnas U-23 dan Timnas U-19 selama tahun 2012-2014.
3. Pengelolaan Dana Hak Siar dan Sponshorship, yang mencakup :
a. Jumlah tiket yang dicetak PSSI sepanjang penyelanggaraan piala AFF U 19 Tahun 2013, Pra Piala Asia U-19 tahun 2013 dan Tour Nusantara U-19 tahun 2014. Termasuk rincian kategori tiket.
b. Rincian distribusi keseluruhan kategori tiket yang telah dicetak.
c. Pemasukan yang diperoleh PSSI dari penjualan tiket.
d.Pemasukan dari sponshorship apparel Timnas Senior, U-23 dan U-19 selama 2012-2014.
e. Kebijakan yang melatarbelakangi perubahan harga tiket selama pertandingan piala AFF U 19 tahun 2013, Pra Piala Asia U 19 tahun 2013 dan Tour Nusantara U-19 tahun 2014 berlangsung.
4. Rincian Laporan Keuangan dan Hasil Audit Keuangan PSSI selama periode (2005-2013)
5. Rincian Laporan Keuangan Penyelenggaraan Kongres PSSI dari tahun 2005-2014.
Editor : Bayu Probo
Ikuti berita kami di Facebook
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...