PTKIN Diminta Perkuat Cara Berpikir Kritis
SEMARANG, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin meminta warga akademika Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terus memperkuat tradisi berpikir kritis mahasiswanya.
“PTKIN harus mampu melakukan penguatan cara berpikir dengan model critical system thinking sehingga mahasiswa dan alumninya akan produktif, bijak dalam menyikapi perbedaan dan kemajuan zaman,” kata Lukman Hakim saat memberikan Orasi Ilmiah pada Wisuda Sarjana dan Pascasarjana ke-70 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, hari Selasa (31/1).
Dalam orasi ilmiah yang bertema "Pengembangan PTKIN Menghadapi Momentum Bonus Demografi" tersebut, Lukman mengatakan cara berpikir kritis menjadi modal penting generasi muda untuk menjadi lebih produktif dan profesional.
Terkait itu, dia mengharapkan, pemimpin PTKIN harus mampu meningkatkan lembaganya sebagai Pusat Kajian Islam yang berkualitas dan mampu mencetak sarjana bermutu yang akan menjadi aset bangsa.
Tantangan ke depan, menurut Menag semakin kompleks, terlebih dengan teknologi informasi (IT) yang berkembang cepat.
Lukman Hakim berharap warga akademika PTKIN dapat menjadi benteng, dan tampil di depan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat luas di luar kampus. Menurut Lukman Hakim, lembaga pendidikan Islam berperan penting membentuk karakter anak didik yang menghargai keragaman pendapat dan tidak merasa paling benar sendiri (to see the truth through the eyes of another).
Lukman Hakim berharap wisudawan dapat mewarisi tradisi keilmuan, perjuangan dan model dakwah para Walisongo yang telah menjadikan Nusantara menjadi tatanan masyarakat Islam yang damai, terbuka, dan toleran.
“Walisongo adalah contoh terbaik dalam berdakwah, mendidik, dan membangun masyarakat. Berdamai dengan budaya lokal, merangkul tidak memukul, mengajak bukan mengejek, dan dengan cara-cara yang ramah bukan marah, Islam dapat berkembang dibawa oleh para Walisongo," kata Lukman Hakim.
Pada kesempatan itu Lukman Hakim Saifuddin meresmikan dua gedung kuliah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
60.000 Warga Rohingya Lari ke Bangladesh karena Konflik Myan...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 60.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dalam dua b...