Pucuk Merah, Berpotensi Mengurangi Polutan
SATUHARAPAN.COM – Pucuk merah termasuk salah satu jenis tanaman yang terbilang baru yang mulai banyak ditanam. Penampilannya indah bila ditanam di depan rumah dan menambah kesejukan rumah. Semakin indah ketika tumbuh besar karena bagian pucuknya berwarna merah.
Indonesia telah menjadi salah satu negara sebagai tempat ideal bagi pucuk merah, karena tanaman ini sangat cocok hidup di daerah tropis.
Selain indah, tanaman ini memiliki manfaat lain. Wiwi Rahayu Ningsih dari Pendidikan Biologi FKIP Fakultas MIPA, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, telah meneliti laju fotosintesis dan kandungan timbal (PB) daun pucuk merah. Terbukti pucuk merah memiliki kemampuan penyerapan karbondioksida (CO2) lebih besar dibandingkan jenis tumbuhan yang lain.
Pohon pucuk merah mempunyai morfologi daun berbentuk seperti jarum, permukaan licin, dan bertajuk rimbun sebagai ciri tanaman mempunyai kemampuan tinggi mengurangi polutan. Selain itu, seperti dikutip dari jatinangor.itb.ac.id, pohon ini ditanam karena memiliki akar tunggang yang mampu menghujam ke dalam tanah secara kokoh untuk merehabilitasi lahan, mencegah longsor, dan menyimpan cadangan air.
Pemerian Botani Pucuk Merah
Pucuk merah, yang memiliki nama ilmiah Syzygium oleana, dikutip dari biodiversitywarriors.org, adalah jenis tanaman hias yang tergolong dalam family Myrtaceae. Ciri khas dari jenis tumbuhan ini jika daunnya diremas akan mengeluarkan aroma khas sebagainya kandungan minyak atsiri.
Daun pucuk merah, berupa daun tunggal berbentuk lancet, bertangkai sangat pendek hampir duduk, tumbuh berhadapan, permukaan daun bagian atas mengkilat. Warna daun mengalami perubahan, ketika baru tumbuh berwarna merah menyala, kemudian berubah menjadi cokelat, lalu berubah lagi menjadi warna hijau. Pertulangan daunnya menyirip.
Bunga pucuk merah berupa bunga majemuk tersusun dalam malai berkarang terbatas. Ketika bunga sudah mekar, bunga dari pucuk merah akan tampak kepala putik yang berwarna putih dengan tangkai putik yang berukuran lebih pendek jika dibanding benang sari dari bunganya.
Letak putik tepat berada di tengah, sedangkan tangkai sari berwarna putih berukuran lebih panjang dari putiknya dan memiliki jumlah yang banyak. Buahnya berbentuk bulat agak pipih. Di bagian tengah dari permukaan atas buah terdapat cekungan, warnanya hitam mengkilat ketika sudah tua.
Akarnya berupa akar tunggang, sehingga bisa menahan pohonnya yang tinggi. Syzygium oleana atau pucuk merah pada umumnya hanya ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman peneduh.
Tanaman pucuk daun merah, dikutip dari scialert.net berpotensi sebagai pewarna makanan alami dan pelarut terbaik. Sedangkan anthosianin hadir dalam buah dan daun merah (muda) juga berfungsi sebagai antioksidan.
Manfaat Herbal Pucuk Merah
Tumbuhan pucuk merah dikutip dari ump.ac.id, memiliki kandungan senyawa polifenol dalam daun pucuk merah, yang berperan sebagai antioksidan yang mampu mengurangi stres oksidatif dan juga diduga mampu melindungi sel beta pankreas dari efek toksik radikal bebas, yang diproduksi di bawah kondisi hiperglikemia. Kandungan flavonoid pucuk merah diduga memiliki peran penting dalam pencegahan diabetes dan komplikasinya.
Tim peneliti dari Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, meneliti efektivitas ekstrak etanol daun adam hawa (Rhoeo discolor) dan daun pucuk merah dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar dengan pembebanan glukosa.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek ekstrak etanol daun adam hawa (Rhoeo discolor) dan daun pucuk merah terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar yang dibebankan glukosa. Hasilnya menunjukkan ekstrak tanaman adam hawa dan pucuk merah diduga mempunyai aktivitas antidiabetik yang bergantung pada dosis.
Demikian pula penelitian yang dilakukan tim peneliti FMIPA Universitas Syiah Kuala Aceh, yang berjudul “Evaluation of Antihyperglycemic Property from Syzygium oleana (Magnoliopsida: Myrtaceae) Pericarp”, Research Journal of Medicinal Plants, 11(3), 100-106, 1819-3455. Mereka melakukan evaluasi properti antihiperglikemik dari Syzygium oleana.
Penelitian itu adalah untuk menemukan bukti ilmiah bahwa ekstrak metanol Syzygium oleana pericarp memiliki properti antihiperglikemik untuk mengelola diabetes tipe 2. Hasilnya menunjukkan ekstrak metanol pucuk merah memiliki sifat antihiperglikemik.
Tim peneliti Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Mulawarman, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Mulawarman Samarinda , meneliti uji toksisitas dan aktivitas antibakteri ekstrak daun pucuk merah terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasilnya menunjukkan ekstrak daun pucuk merah berpotensi sebagai agen antibakteri.
Tim peneliti Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau, meneliti karakteristik minyak atsiri dari daun pucuk merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik minyak atsiri yang dihasilkan dari proses distilasi daun pucuk merah.
Daun muda dan daun tua pucuk merah disuling menggunakan distilasi Jenis Clevenger. Kemudian, dilakukan pengamatan terhadap hasil minyak atsiri, warna minyak atsiri, esensial aroma minyak, dan kelarutan dalam etanol. Hasil penelitian menunjukkan hasil daun muda pucuk merah, minyak atsiri lebih banyak daripada minyak esensial daun pucuk merah tua yang masing-masingnya 0,18 persen dan 0,118 persen.
Editor : Sotyati
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...