Puluhan Anak yang Bekerja Sebagai Buruh Disekolahkan Kembali
GORONTALO, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak yang selama ini bekerja sebagai buruh angkut barang di pasar dan sudah putus sekolah, kini diberi kesempatan Pemerintah Kota Gorontalo untuk bersekolah kembali.
Wali Kota Gorontalo Marten Taha, Kamis (18/6), mengatakan pemerintah daerah sangat peduli terhadap pendidikan, terutama untuk anak yang putus sekolah dan menjadi pekerja, untuk kembali mendapat layanan pendidikan.
"Mereka punya peluang masa depan yang sama dengan anak-anak lain, sehingga perlu diperhatikan dan dibantu menyekolahkan lagi," kata Marten.
Anak merupakan harapan masa depan bangsa yang perlu mendapat pendidikan layak, dengan demikian peran orang tua juga sangat dibutuhkan dalam mendukung program tersebut. "Tanpa bantuan orang tua, program menyekolahkan anak yang sudah menjadi pekerja tidak akan sukses," kata Marten.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Gorontalo, Darwin Pautina, mengatakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) saat ini, 90 anak yang selama ini sudah putus sekolah dan bekerja menjadi buruh diberi kesempatan bersekolah lagi. Program itu dicanangkan dengan tujuan mengurangi jumlah anak yang putus sekolah dan jadi pekerja dari Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM).
"Kami menargetkan di Kota Gorontalo tidak akan ditemukan lagi anak yang menjadi buruh ataupun pekerja," kata Darwin.
Pemerintah Kota Gorontalo memiliki satu program unggulan pendidikan gratis, dari bangku taman kanak-kanak hingga SMA, sehingga aneh jika masih menemukan ada anak putus sekolah disebabkan orang tua tidak mampu membiayai pendidikan. (Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...