Puluhan Bayi Kurang Gizi Ditemukan di Distrik Sentani
SENTANI, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 28 bayi yang mengalami kekurangan gizi ditemukan di Distrik Sentani, kabupaten Jayapura, Papua.
Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan Poltekes (Politeknik Kesehatan) Jayapura Krismen Silitonga mengatakan kasus bayi kekurangan gizi ini diketahui setelah mahasiswanya melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lima kampung yang ada di Distrik Sentani.
"Kami hanya menemukan bayi yang kekurangan gizi bukan bayi yang mengalami gizi buruk," tandasnya di Sentani, Senin (31/3).
Menurutnya, seorang bayi relatif cepat berubah kondisi kesehatannya sehingga kasus kekurangan gizi ini diharapkan dapat segera diatasi oleh pemerintah daerah setempat setelah adanya penemuan ini.
"Dibutuhkan waktu sekitar lebih dari 1 bulan untuk mengatasi hal ini," ujarnya.
Ia menjelaskan masalah kurang gizi memang tidak mudah diatasi karena banyak faktor yang menyebabkan masalah tersebut. Untuk itu, pihaknya mengajarkan kepada keluarga di lima kampung tersebut bagaimana untuk hidup sehat.
"Kalau dasar kesehatannya mereka sudah punya, dengan demikian masyarakat bisa meneruskannya meskipun tidak ada mahasiswa lagi," urainya.
Ia menuturkan yang diajarkan kepada keluarga di lima kampung tersebut adalah meliputi penambahan pengetahuan dan perubahan sikap untuk hidup lebih sehat, termasuk juga mengubah pola asupan gizi agar seimbang.
"Selain masalah gizi buruk, mahasiswa kami juga menemukan banyak pekarangan yang tidak dimanfaatkan untuk ditanami tanaman-tanaman yang bermanfaat sehingga bisa menambah asupan gizi keluarga," tukasnya.
Ia mengungkapkan bahwa pemanfaatan pekarangan harus dimaksimalkan dan diusahakan dari pihak keluarga sendiri karena tidak mungkin akan dikoordinir oleh Kepala Kampung setempat.
"Jika pekarangan bisa ditanami dengan berbagai macam sayur dan buah, maka kekurangan gizi akan bisa diatasi di tahun-tahun mendatang," pungkasnya.
Ia menambahkan kelima kampung yang mengalami kekurangan gizi tersebut diantaranya Kampung Yobe Kehiran I, Kampung Yafale Kehiran II, Kampung Komba, Kampung Yahim, dan Kampung Ifar Besar. (Ant)
60.000 Warga Rohingya Lari ke Bangladesh karena Konflik Myan...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 60.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dalam dua b...