Puluhan Buruh Migran Berunjuk Rasa di Istana Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM Puluhan buruh yang tergabung dalam Koalisi Peringatan Buruh Migran Internasional (Koper Bumi) berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (18/12) menuntut untuk segera mengakhiri kemiskinan dan ekspor tenaga kerja buruh migran yang tidak diberikan perlindungan sejati dan tanggung jawab oleh negara.
Dalam aksinya para buruh yang rata-rata adalah para buruh migran perempuan membawa sejumlah atribut berupa keranda mayat serta spanduk dan poster yang bertuliskan protes terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono yang tidak melindungi hak buruh. Saat ini ada sekitar delapan juta tenaga kerja di luar negeri yang 80 persen adalah perempuan yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) tersebar di Arab Saudi, Malaysia dan Taiwan.
Jumlah ini terus meningkat dimasa pemerintahan SBY dan Boediono yang mengirimkan sekitar 700.000 orang pertahun dengan pemasukan sekitar Rp 100 Triliun pertahun. Namun jumlah tersebut dianggap belum memenuhi target pemerintah yang menginginkan penempatan satu sampai dua juta orang pertahun dengan harapan devisa meningkat menjadi RP 125 Triliun pertahun.
Hal itulah yang menyebabkan pemerintah SBY merevisi Undang Undang (UU) Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Luar Negeri No. 39 Tahun 2004 guna menghapus hambatan-hambatan yang menghalangi percepatan ekspor tenaga kerja. Revisi tersebut dinilai semakin memperjelas niat dari pemerintah menjadikan ekspor tenaga kerja sebagai industri negara untuk mengurangi angka pengangguran.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...