Puluhan Gajah Mati Diracun Sianida di Zimbabwe
ZIMBABWE, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari 80 gajah dan sejumlah hewan lainnya mati karena racun sianida yang dilakukan para pemburu liar di taman nasional Hwange, zimbabwe. Demikian dikatakan otorita perlindungan satwa liar setempat, Selasa (24/9).
Pengumuman itu disampaikan setelah sekelompok ahli pemerintah mengunjungi Hwange National Park, hari Sabtu untuk menginvestigasi laporan tentang peracunan dengan sianida.
"Ketika kami meninggalkan Taman Nasional Hwange, Minggu, jumlah gajah yang mati akibat keracunan sianida adalah 81 ekor," kata Jerry Gotora, Direktur taman nasional tersebut. "Beberapa hewan lain juga telah mati, tetapi kami tidak memiliki data tentang jumlah.
Diperkirakan lebih dari 25.000 gajah mati diburu pada tahun lalu, menurut data Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka (CITES). Gading gajah termasuk yang sangat dicari untuk perdagangan di Asia.
Sembilan orang telah ditangkap karena dicurigai membuat lubang air di tanah dan menaburkan racun di taman nasional tersebut untuk membunuh gajah dan mendapatkan gadingnya.
Namun, Gotora mengatakan bahwa racun yang ditemukan kali ini ditaburkan kan di tempat di mana gajah merumput, dan bukan dalam air seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Dua tahun lalu sembilan gajah, lima singa dan dua kerbau mati akibat keracunan sianida di Taman Nasional Hwange. Taman itu hanya dijaga 50 anggota yang harus berpatroli pada wilayah seluas 14.650 kilometer persegi. Menurut otorita taman nasional itu, tenaga patrol yang dibutuhkan adalah sepuluh kali lipat dari yang ada sekarang.
Di taman nasional itu diperkirakan hidup sekitar 120.000 gajah. (zimpark.org)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...