Puluhan Gereja Hancur Diterjang Badai Irma

KARIBIA, SATUHARAPAN.COM - Banyak gereja di Kepulauan Karibia hancur diterjang Badai Irma yang melanda kawasan itu pekan lalu.

Sedikitnya empat gereja di Antigua dan Barbuda serta belasan di Martin rata dengan tanah oleh Badai Irma kategori 5 pekan lalu, menurut Sekretaris Jenderal Carribean Evangelical Association (EAC),  Emerson Boyce, dikutip dari christianitytoday.com.

Boyce, yang berada di Trinidad dan Tobago, telah berjuang untuk menjangkau pemimpin Kristen di kota Irma untuk mencegah kerusakan lebih lanjut di kalangan komunitas Injili di Kepulauan Leeward.

Gereja Pentakosta dan Injil Penuh adalah kelompok Protestan terbesar di pulau-pulau yang terkena bencana. Umat Kristen mencapai 75 persen atau lebih dari populasi. Meskipun demikian tidak ada seminari atau akademi Kristen di pulau-pulau yang terkena dampak tersebut. Sebagian besar pelatihan di wilayah ini berasal dari Jamaika, Barbados, atau Trinidad dan Tobago.

"Saya ingin bersyukur kepada Tuhan, karena dari seluruh dunia, masih ada orang Kristen di Karibia," kata Boyce kepada Christianity Today akhir pekan ini. Sejauh ini, 23 orang telah meninggal dunia.

Di British Virgin Islands, beberapa gereja yang menjadi tempat orang ditampung, juga mengalami kehancuran, menurut taipan Richard Branson, yang memiliki dua pulau di daerah tersebut.

Pada hari Minggu, gereja-gereja di seberang EAC, yang mewakili sekitar setengah juta orang Kristen di Karibia, sedang menunggu bantuan untuk diberikan kepada korban.

Lembaga amal Samaritan's Purse, menjadwalkan penerbangan ke St. Martin pada hari Jumat ini dan akan melakukan perjalanan keduanya pada hari Senin mendatang, membawa kebutuhan yang cukup untuk membantu 4.000 keluarga di kepulauan Prancis dan Belanda yang berpenduduk 74.000 orang. Di antara para pengungsi yang diselamatkan oleh organisasi tersebut adalah Jonathan Falwell, pendeta Gereja Baptis Thomas Road dan anak almarhum Jerry Falwell, yang berada di sana dalam keadaan normal.

Editor : Eben E. Siadari