Puluhan Perempuan Demo di Istana Suarakan Nawaduka
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Puluhan aktivis perempuan dari berbagai lembaga yang tergabung dalam Parade Juang Perempuan Indonesia berunjuk rasa menuntut mencabut seluruh peraturan perundang-undangan yang diskriminatif dan tidak berpihak kepada rakyat di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada hari, Selasa (8/3).
Parade Juang Perempuan Indonesia menilai ada sembilan pokok permasalahan perempuan yang dirangkum dalam Nawaduka, diantaranya duka buruh terhadap perempuan, duka demokrasi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), duka kekerasan seksual, duka diskriminasi, duka pemiskinan dan kebijakan pasar bebas, duka perempuan dalam akses kesehatan, duka pendidikan mahal, duka kriminalisasi gerakan rakyat dan duka budaya kekerasan dan militerisme.
Aksi yang digelar dengan membawa atribut kentongan bambu sebagai simbol dimainkan oleh sejumlah aktivis perempuan dari berbagai elemen diantaranya LBH Apik, KontraS, Jala PRT, Himpunan Wanita Disabiltas Indonesia, serta organisasi kemahasiswaan di Jakarta.
Sampai berita ini diturunkan aksi unjuk rasa dalam rangka peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day masih berlangsung di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...