Puluhan Ribu Rohingya Myanmar Mengungsi ke Bangladesh
YANGON, SATUHARAPAN.COM - Sedikitnya 65 ribu warga etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh dari Myanmar, sepertiga di antaranya mengungsi dalam sepekan terakhir, sejak militer menggelar operasi di utara Negara Bagian Rakhine, menurut laporan PBB, hari Senin (9/1).
Jumlah pengungsi melonjak drastis akibat operasi militer Myanmar yang diwarnai pelanggaran berat yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan, menurut laporan sejumlah organisasi HAM.
Pada hari yang sama, utusan HAM PBB untuk Myanmar Yanghee Lee mengawali kunjungan selama 12 hari ke negara tersebut guna menyelidiki aksi kekerasan di kawasan perbatasan.
“Selama sepekan terakhir, 22 ribu pendatang baru dikabarkan menyeberangi perbatasan dari Rakhine,” menurut laporan Badan Koordinasi Bidang Kemanusiaan PBB.
“Hingga 5 Januari, sekitar 65 ribu orang tinggal di kamp-kamp pengungsian terdaftar, tenda darurat dan permukiman setempat di Cox’s Bazaar” di Bangladesh selatan, menurut laporan badan PBB tersebut.
Eksodus warga etnis Rohingya dari Rakhine bermula setelah militer Myanmar menggelar operasi untuk memburu pemberontak yang mendalangi serangan terhadap pos kepolisian di perbatasan tiga bulan lalu.
Para pengungsi dari kelompok etnis minoritas muslim yang teraniaya tersebut mengungkapkan bahwa personel keamanan Myanmar melakukan pemerkosaan massal, pembantaian dan pembakaran rumah warga. (AFP)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...