Puluhan Sekolah di Rejang Lebong Terapkan Kurikulum Merdeka
REJANG LEBONG, SATUHARAPAN.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyatakan puluhan Sekolah Penggerak di wilayah itu menjadi pelopor penerapan Kurikulum Merdeka.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Rejang Lebong Rezza Pakhlevie saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu (2/7), mengatakan Kabupaten Rejang Lebong saat ini telah memiliki 30 Sekolah Penggerak tingkat SD dan SMP tersebar di 15 kecamatan.
"Kita bersyukur saat ini di Kabupaten Rejang Lebong sudah ada 30 Sekolah Penggerak, di mana Sekolah Penggerak ini telah menjadi pelopor penerapan Kurikulum Merdeka di kabupaten ini," kata dia.
Dia menjelaskan keberadaan Sekolah Penggerak telah memberikan dampak positif karena menjadi pembimbing bagi sekolah lainnya baik tingkat SD maupun SMP sehingga diharapkan bisa menerapkan Kurikulum Merdeka.
"Kami menargetkan 236 sekolah tingkat SD dan SMP di Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2024 mendatang semuanya sudah menerapkan Kurikulum Merdeka," katanya.
Selain telah memiliki 30 Sekolah Penggerak, kata dia, Kabupaten Rejang Lebong juga telah memiliki guru penggerak, yang juga mempunyai peran penting dalam penerapan Kurikulum Merdeka di sekolahnya masing-masing.
Sejauh ini penerapan Kurikulum Merdeka di 15 kecamatan di Rejang Lebong masih ada beberapa kecamatan yang berada jauh dari perkotaan mengalami kendala di antaranya belum adanya tenaga teknologi informasi dan jaringan internet sehingga tidak bisa mengakses platform merdeka belajar.
"Untuk mengatasi kendala ini kami telah membuat komunitas belajar yang beranggotakan para kepala sekolah yang kesulitan jaringan internet maupun belum memiliki tenaga teknologi informasi sehingga mereka bisa sama-sama belajar dan mengakses platform merdeka belajar," katanya.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...