Puluhan TKI Mengamuk di Gedung Konsulat Indonesia di Jeddah
JEDDAH, SATUHARAPAN.COM - Kerusuhan baru saja terjadi di luar gedung Konsulat Indonesia di Jeddah, Arab Saudi. Aksi yang diwarnai dengan pembakaran pada hari Minggu (9/6) kemarin ini dilakukan oleh warga Indonesia yang tinggal di sana, dengan latar belakang upaya mendapatkan dokumen perjalanan.
Ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Arab Saudi terpicu emosi mereka lantaran frustrasi dan kehilangan kesabaran ketika mengurus dokumen perjalanan yang memakan waktu sangat lama.
Beberapa orang dilaporkan terluka karena massa membakar kayu, furnitur, hingga menyambar ke beberapa benda yang mudah terbakar lainnya di pintu masuk gedung konsulat. Para demonstran tampak mengirimkan api dari kejauhan beberapa meter hingga asap hitam mengepul memekatkan langit malam.
Seiring dengan api yang berkobar, massa melonjak mendekati dinding konsulat sementara beberapa orang berusaha untuk terus mengobarkan api sebagai upaya membakar gedung.
Kantor berita Prancis, Agence France Presse melaporkan, seperti kata seorang staf konsulat yang enggan disebutkan namanya mengatakan seorang wanita meninggal akibat terbakar.
"Beberapa dari mereka menyalakan api di dekat dinding konsulat berusaha menerabas masuk dengan paksa hingga menyebabkan seorang wanita meninggal di lokasi," kata sumber itu.
Namun pihak kepolisian menegaskan bahwa api hanya menyebabkan beberapa orang luka-luka tanpa korban tewas.
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur mengatakan kepada Arab News bahwa seluruh staf konsulat dalam keadaan aman. "Kami masih memeriksa apakah ada korban atau berapa banyak pekerja terluka," katanya.
Anggota Pertahanan Sipil, polisi, pasukan khusus dan ambulans Bulan Sabit Merah pun turun di tempat kejadian dalam upaya memulihkan ketertiban sementara para demonstran yang termasuk pria dan wanita terus meneriakkan slogan-slogan amarah terhadap pejabat konsulat di dalam gedung
Hingga saat ini akses jalan menuju ke konsulat disegel dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian. Pada sekitar 09.00 waktu setempat, api masih mengamuk. Namun petugas pemadam kebakaran dari Departemen Pertahanan Sipil Saudi kemudian berhasil mengendalikan kobaran api sebelum menyebar ke gedung konsulat.
"Untungnya jangkauan api terhalang oleh dinding kompleks dan tidak sampai menyentuh area dalam kantor," kata sumber konsuler.
Insiden ini menyusul penyerbuan pada Sabtu (8/6) ketika perempuan Indonesia menyerbu konsulat. Setidaknya tiga perempuan luka berat berupa benjolan dan memar hingga tidak sadarkan diri.
Lamanya proses pengurusan dokumen perjalan di Arab Saudi ini diperkirakan karena kurangnya koordinasi di konsulat.
"Kami sudah bermasalah dengan pihak konsulat sejak kami tiba di sini dua hari yang lalu," kata salah seorang TKI yang tidak mau disebutkan namanya.
Sementara sumber lain yang adalah seorang pegawai konstruksi mengeluhkan betapa sulitnya ia melegalkan statusnya di Arab Saudi sementara perusahaan tempatnya bekerja sudah lama menunggu kejelasan status tersebut.
Menurut data dari pusat statistik resmi, delapan juta ekspatriat bekerja di kerajaan. Ekonom mengatakan ada dua juta pekerja asing yang tidak terdaftar.
Arab Saudi saat ini memiliki misi menciptakan kesempatan kerja bagi pengangguran dengan memotong jumlah pekerja asing, meskipun banyak dari mereka adalah dalam pekerjaan bergaji rendah yang sesungguhnya tidak bisa diterima Saudi.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...