Putin Sebut Menteri Pendidikan Rusia Positif COVID-19
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pada hari Kamis (14/5) menteri pendidikan Rusia telah terinfeksi virus corona baru, menjadi pejabat senior keenam yang terjangkit dalam pandemi yang telah menginfeksi lebih dari 250.000 orang di seluruh negeri, menurut laporan resmi.
Anna Popova, seorang pejabat kesehatan senior, mengatakan Rusia telah berhasil menghentikan laju pertumbuhan infeksi. Sebelumnya pihak berwenang melaporkan pertambahan satu hari kasus virus corona baru lebih dari 10.000.
Putin berbicara pada pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi melalui tautan video. Dia mengatakan, "bukan rahasia" bahwa Valery Falkov, 41 tahun, menteri ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi, telah dinyatakan positif dan pulih.
"Terima kasih, Vladimir Vladimirovich, saya sudah lebih baik dan saya aktif kembali bekerja," kata Valkov.
Falkov adalah anggota keempat pemerintah Putin yang diketahui telah mengidap virus corona, termasuk Perdana Menteri, Mikhail Mishustin, yang masih dalam pemulihan, tetapi telah menghadiri setidaknya satu pertemuan pemerintah melalui konferensi video.
Awal pekan ini, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan ia juga jatuh sakit akibat virus corona dan juga tertular pneumonia.
Kremlin mengatakan kesehatan Putin, 67 tahun, dijaga ketat dan sebagian besar penampilan publiknya baru-baru ini dilakukan pada pertemuan pemerintah melalui tautan video dari sebuah kamar di kediamannya di luar Moskow.
Pengujian Masal
Moskow dan sebagian besar wilayah negara itu memasuki pekan ketujuh penutupan, tetapi pekerja pabrik dan konstruksi telah kembali bekerja setelah Putin mengatakan pada hari Senin (11/5) bahwa pelonggaran pembatasan secara bertahap dimungkinkan.
Pada hari Kamis (14/5), jumlah kasus virus corona menurut laporan resmi Rusia melewati angka 250.000 setelah 9.974 kasus baru dicatat dalam 24 jam terakhir. Ini adalah kenaikan satu hari terendah dalam hampir dua pekan.
"Saya mengatakan bahwa hari ini kita telah menghentikan pertumbuhan," kata Popova dalam wawancara video yang akan ditayangkan pada hari Minggu di saluran televisi Rossiya-1.
Dengan total kasus 252.245, Rusia berada pada urutan kedua tertinggi setelah Amerika Serikat, meskipun pihak berwenang mengatakan angka tinggi menunjukkan seberapa teliti pejabat menguji orang.
Sebanyak 93 orang meninggal dalam semalam, sehingga total korban menjadi 2.305, tingkat yang jauh di bawah kebanyakan negara. Namun hal itu mendorong para pengkritik terhadap Kremlin yang meragukan keakuratan angka tersebut. Tapi pejabat menolak tuduhan memanipulasi data.
Walikota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan pada hari Kamis (14/5) bahwa pihak berwenang akan memulai pengujian masal secara gratis terhadap penduduk mulai hari Jumat (16/5) dan mereka menargetkan 100.000 orang per hari pada akhir bulan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...