Putra Indonesia Masih Bertahan di Hong Kong Terbuka
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM – Para atlet badminton tunggal putra dan ganda putra yang berpartisipasi di Hong Kong Terbuka 2013 masih bertahan di turnamen ini. Hasil ini didapat tunggal putra yang pada pertandingan tadi malam, Jumat (22/11) malam WIB di Hong Kong Colloseum National, Hong Kong mempertandingkan Sonny Dwi Kuncoro yang mengalahkan Kenichi Tago asal Jepang.
Sonny mengalahkan Kenichi dalam durasi 52 menit, dalam pertarungan dua set 23-21, dan 21-18. Dengan kemenangan ini di semi final yang akan digelar siang (23/11) nanti, Sonny akan berhadapan dengan rekannya, Tommy Sugiarto yang sebelumnya secara meyakinkan unggul dalam pertarungan tiga set atas Wang Zheming dengan 17-21, 21-9, dan 21-12.
Harapan lain bagi Indonesia yakni ganda putra yang memainkan partai penting, yakni keberhasilan Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, yang pada perempat final kemarin, unggul atas ganda putra Rusia, Vladimir Ivanov dan Ivan Sozonov 21-15, 14-21, dan 22-20.
Ganda putra lainnya, Gideon Markus dan Markis Kido harus mengucapkan selamat tinggal dari turnamen ini karena takluk dari Chris Adcock dan Andrew Ellis 21-19, dan 21-15.
Sementara itu dari nomor lain gagal mengirimkan wakil hingga semi final, salah satunya yakni nomor ganda campuran. Praveen Jordan dan Vita Marissa, beserta pasangan lainnya, Markis Kido dan Pia Zebadiah tumbang di perempat final.
Praveen dan Vita kalah atas ganda campuran tuan rumah Hong Kong Chun Hei Lee dan Hoi Wah Chau 12-21, 21-18, dan 17-21.
Vita Marissa mengatakan seusai kekalahan bersama dengan Praveen, bahwa dia dan Praveen mengakui sulit keluar dari tekanan lawan.
“Kekalahan ini disebabkan karena kami tampil underperformed. Praveen agak kaget bertemu lawan, dia tak bisa keluar dari tekanan," kata Vita.
Praveen mengatakan dia kurang sabar meladeni bola-bola lawan, dan sulit mengantisipasi bola-bola rendah.
"Saya bermain kurang sabar pada pertandingan kali ini. Lawan juga lumayan bagus, terutama Lee yang bola-bolanya berbahaya. Target kami sebenarnya final, tetapi sayang sekali harus kalah," tambah Praveen.
David Pohan selaku pelatih ganda campuran mengatakan kesalahan strategi Praveen dan Vita selalu tunduk dalam irama permainan lawan.
"Pasangan Hong Kong ini punya drive (mengatur penempatan bola-bola) panjang yang bagus, Praveen dan Vita selalu dikontrol. Mereka juga salah menerapkan strategi dengan banyak adu bola-bola panjang, padahal lawan lebih unggul di bagian ini. Praveen sempat bisa menerapkan pola yang lain, tapi dia masih penasaran mau coba ke pola awal lagi," kata David Pohan. (tournamentsoftware.com/ badmintonindonesia.org)
Editor : Bayu Probo
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...