PVMBG : Gunung Marapi Alami Tiga Kali Letusan
BUKITTINGGI, SATUHARAPAN.COM –Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mencatat Gunung Marapi telah mengalami tiga kali letusan pada Kamis pagi.
Petugas Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi, Warseno, Kamis (27/2), mengatakan, selain letusan, seismograf juga mencatat gunung mengalami lima kali gempa tremor, satu gempa vulkanik B, satu kali embusan dan satu kali gempa tektonik jauh.
Dia mengatakan, aktivitas pada gunung tersebut terjadi pada Kamis (27/2) itu sampai dengan pukul 10.30 WIB.
Saat ini, katanya, letusan terjadi pada gunung tersebut apakah mengeluarkan abu vulkanik sehingga menghujani sejumlah daerah masih sedang dilakukan pengecekan.
“Memang ada informasinya abu vulkanik dari letusan gunung tersebut menghujani daerah Sapuluh Koto dan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanahdatar, tapi masih kita cek dulu kebenarannya,” katanya.
Selama ini dari beberapa aktivitas letusan pada gunung itu, katanya, hanya beramplitudo sekitar 15 milimeter, bahkan banyak yang di bawah 10 milimeter.
Selama Februari 2014, terhitung 1 hingga 25 Februari, katanya, gunung telah mengalami 74 aktivitas. Dari jumlah tersebut, aktivitas letusan tercatat sebanyak tiga kali di luar letusan pada Rabu (26/2).
Selain itu, katanya, juga terjadi satu kali embusan, satu kali tremor, sembilan kali gempa vulkanik dalam (VA), delapan kali gempa vulkanik dangkal (VB), 48 kali gempa tektonik jauh, serta enam kali gempa tektonik lokal, sedangkan tornello tidak ada aktivitas.
Jumlah aktivitas gunung selama Februari 2014 itu, ia mengungkapkan, telah mengalami penurunan yang signifikan dibanding selama Januari 2014, yang mengalami total 170 kali aktivitas.
Dari 170 aktivitas itu, terangnya, terhitung 1 Januari hingga 23 Januari 2014 dengan aktivitas letusan sebanyak 48 kali. Selain itu, juga terjadi empat kali embusan, enam kali tremor, 15 kali gempa vulkanik dalam (VA), 25 kali gempa vulkanik dangkal (VB), dua kali tornello, 28 kali gempa tektonik jauh, serta 27 kali gempa tektonik lokal.
Gunung Marapi, katanya, masih berstatus waspada atau berada pada level II dan masih berbahaya karena bisa mengeluarkan gas vulkanik yang berbahaya bagi kehidupan.
“Ancaman potensi letusan abu lontar material pijar dan pasir juga membuat gunung itu harus dijauhi radius tiga kilometer dari puncak,” katanya.
Ia berharap masyarakat untuk dapat mengurangi aktivitas di luar rumah, karena abu vulkanik bisa membahayakan kesehatan. “Jika keluar rumah diminta memakai masker,” katanya. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...