Qatar Bantu Rp 650 Miliar ke Indonesia untuk Rohingya
DOHA, SATUHARAPAN.COM – Negara kaya minyak, Qatar, menjanjikan dana sebesar US$ 50 juta (sekitar Rp 650 miliar) untuk membantu Indonesia menampung pengungsi Muslim Rohingya dari Myanmar, kata kantor berita resmi negara itu, QNA.
Janji bantuan itu diumumkan pada hari Kamis (28/5) oleh Emir Qatar, Sheikh Tamim, saat bertemu Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi di Doha, Qatar, seperti dikutip AFP. Retno menjelaskan upaya Indonesia dan Malaysia dalam menghadapi masalah pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh.
Emir Qatar memerintahkan memberikan sumbangan senilai US$ 50 juta ke pemerintah Indonesia untuk membantu biaya menampung pengungsi Rohingya. Sementara itu, Organisasi Internasional untuk Migrasi juga mengimbau bantuan sebesar US$ 26 juta untuk membantu imigran di Asia Tenggara.
Satu Tahun
Indonesia, Malaysia dan Thailand telah menampung para migran dari Bangladesh dan Myanmar, terutama dari etnis minoritas Rohingya yang mendarat dengan kapal mereka di pantai negara-negara itu.
Pihak Indonesia dan Malaysia kemudian menanggapi seruan dunia dan mengatakan kedua negara akan menampung orang-orang perahu itu, asalkan mereka bisa dipindahkan atau dipulangkan dalam waktu satu tahun.
Sementara pihak Thailand memilih mengambil tindakan keras terhadap penyelundupan manusia menyusul ditemukannya kuburan massal di negara itu yang diduga merupakan wilayah rute perdagangan manusia yang telah menimbulkan kekacauan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dibutuhkan bantuan internasional untuk menampung ribuan orang pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh.
Lebih dari 3.500 migran telah menyeberang dan mendatar di pantai Malaysia, Indonesia, Thailand dan Bangladesh sejak krisis meletus awal bulan ini.
Ribuan warga Rohingya melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar, negara dengan mayoritas Buddha. Mereka berlayar bersama warga Bangladesh yang berusaha keluar dari kemiskinan. Masih ada ribuan orang yang diyakini masih berada di laut.
Pemerintah Myanmar menganggap 1,3 juta warga Rohingya sebagai imigran ilegal dari negara tetangganya, Bangladesh, dan menyangkal kewarganegaraan mereka.
Kamala Harris: Negara Harus Terima Hasil Pemilu, Mendesak Pe...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Menghadapi penolakan besar-besaran oleh para pemilih Amerika, Kamala ...