Rakyat Ukraina Kenang Tragedi Chernobyl
CHERNOBYL, SATUHARAPAN.COM – Presiden Ukraina Petro Poroshenko memimpin upacara peringatan negara tersebut atas 30 tahun tragedi reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina.
”Saat ini pemerintah dan mungkin seluruh dunia tahu konsekuensi dari bencana tersebut masih belum terpecahkan,” kata Poroshenko saat memberi sambutan di hadapan warganya, di Chernobyl, hari Selasa (26/4) seperti diberitakan ABC Online.
“Para korban tragedi Chernobyl telah menjadi beban berat di pundak orang-orang Ukraina dan keluarganya, sementara kami masih jauh dari upaya menyejahterakan mereka,” kata Poroshenko.
Akibat tragedi yang terjadi 26 April 1986, 31 pekerja pabrik dan petugas pemadam kebakaran meninggal dunia setelah kecelakaan itu, sebagian besar terpapar radiasi nuklir.
Selama 30 tahun terakhir, ribuan warga Ukraina lainnya menderita penyakit yang berhubungan dengan radiasi seperti kanker.
Seorang pensiunan berusia 65 tahun yang pernah bekerja di reaktor Chernobyl, Nikolay Chernyavskiy mengenang saat tragedi terjadi dia memanjat ke atap blok apartemen untuk mendapatkan tampilan pabrik setelah kecelakaan itu.
“Anak saya ingin melihat kejadian tersebut, saya tidak mau dia terpapar radioaktif dan saya rasa saya berbuat kesalahan bila membiarkan dia melihat ledakan tersebut,” kata Chernyavskiy.
Para keluarga korban menyalakan lilin di sejumlah gereja sementara di ibu kota Kiev, Presiden Poroshenko meletakkan karangan bunga dan memimpin hening cipta selama satu menit.
Beberapa orang yang dulu tinggal di kawasan sekitar reaktor nuklir—yang tidak terpakai lagi tersebut—mendatangi kembali reaktor tersebut.
Radioaktif dan Kaitannya dengan Kesehatan
Sementara itu dokter di unit penelitian kanker di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Ausrele Kesminiene seperti diberitakan Japan Times hari Selasa (26/4) mengatakan bila seseorang mengonsumsi makanan terpapar radioaktif harus segera dideteksi sejak dini agar tidak terpapar kanker.
Para pejabat WHO mengatakan organisasi kesehatan dunia tersebut bergantung pada laporan dari lembaga-lembaga swadaya masyarakat di berbagai negara yang berdekatan dengan reaktor Chernobyl, apabila ada penduduknya yang mengonsumsi berbagai produk makanan yang terpapar radioaktif.
Gregory Hartl, juru bicara WHO di Jenewa mengemukakan lembaga itu tidak memiliki wewenang untuk mengatur atau mengawasi keamanan pangan—bahkan produk diekspor ke negara-negara lain—karena itu adalah tanggung jawab domestik.
“Efek radiasi yang mengakibatkan kanker dan efek pada daerah tertentu adalah sesuatu yang membutuhkan penelitian cukup lama. Jadi kita belum melihat akhir itu,” kata Hartl. (abc.net.au/japantimes.co.jp).
Editor : Bayu Probo
Real Madrid Juara Piala Kontinental 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Real Madrid menjuara Piala Kontinental 2024 setelah membungkam Pachuca ti...