Rakyatnya Kelaparan, Mugabe Rayakan Ultah dengan Pesta Mewah
HARARE, SATUHARAPAN.COM - Di tengah kekeringan yang melanda negaranya, Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, merayakan ulang tahun ke-92 dengan pesta mewah yang menelan biaya hampir 1 juta dolar AS. Pesta itu berlangsung pada Sabtu pekan lalu (20/2), diselenggarakan oleh pendukungnya.
Kontan saja hal ini mendatangkan kritik dari lawan-lawan politiknya dan menyebut pesta itu sebuah penghinaan bagi rakyat jelata Zimbabwe.
Mugabe, satu-satunya pemimpin negara Zimbabwe sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1980, mengatakan tidak akan ada seorang pun yang kelaparan akibat kekeringan. Tetapi pada kenyataannya tiga juta orang hidup dalam berkekurangan, yang mendorong pemerintah mendeklarasikan keadaan bencana di daerah pedesaan.
Namun, Mugabe bersikeras Zimbabwe tidak akan menerima bantuan dari negara lain jika bantuan itu diberikan dengan syarat, apalagi harus melegalkan hak-hak gay.
"Jika bantuan, seperti yang saya pahami, harus diberikan dengan syarat kami menerima prinsip pernikahan gay, maka biarkan bantuan tetap di tempatnya semula," kata Mugabe dalam pidato satu jam, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters hari ini (27/2).
"Kami tidak menginginkannya. Itu adalah bantuan busuk, dan itu tidak ada hubungannya dengan kami,"
Zimbabwe telah mengajukan permohonan bantuan hampir US$ 1,6 miliar untuk membayar kebutuhan pangan, tetapi tidak ada lembaga donor yang meminta syarat seperti yang dia katakan itu.
Mugabe genap berusia 92 pada hari Minggu 21 Februari dan belum ada tanda-tanda akan mengundurkan diri. Para pentolan partai pendukungnya, ZANU-PF, saling sikut untuk menjadi penggantinya, tetapi keengganan Mugabe untuk mundur telah membuat mereka frustrasi.
Dalam pesta ulang tahun itu, Mugabe mengucapkan terima kasih kepada sayap pemuda ZANU-PF dan ribuan pendukung partai yang menjadi panitia pesta yang memakan dana US$ 800.000 tersebut.
Sebanyak 92 balon dilepas ke udara. Pada saat yang sama, Mugabe menyaksikan pembacaan puisi, serta dihibur dengan nyanyian yang memuji dia sebagai ikon Afrika yang visioner.
Ia juga memotong kue raksasa dan anak-anak sekolah, diplomat asing, menteri pemerintah dan kepala keamanan juga hadir.
Sebagaimana sudah mentradisi, pesta ulang tahun mewah Mugabe menjadi semacam ritual tahunan untuk para loyalisnya. Namun perayaan tahun ini di provinsi Masvingo yang dilanda kekeringan menjadi kontroversial.
Di Masvingo, 75 persen tanaman jagung rontok karena kekeringan, merupakan daerah yang mengalami kekeringan paling parah di negara itu sejak kekeringan terburuk awal 1990-an.
"Uang yang digunakan untuk pesta itu seharusnya digunakan untuk mengimpor jagung untuk menghindari kelaparan yang akan datang di provinsi Masvingo dan bagian lain dari negara," kata Obert Gutu, juru bicara sebuah gerakan oposisi.
Editor : Eben E. Siadari
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...