Ratu Perdagangan Manusia asal India Dijebloskan ke Terali Besi
JHARKHAND, INDIA, SATUHARAPAN.COM – Ratu human trafficking (perdagangan manusia) asal India, Lata Lakra dijebloskan ke penjara negara bagian Jharkhand, India dalam kasus perdagangan manusia yang telah dipraktikkan Lakra selama bertahun-tahun.
Menurut hindustantimes.com, Senin (29/6) Kepala Kepolisian Divisi Anti Perdagangan Manusia wilayah Distrik Khunti, Jharkhand, Aradhna Singh, menjabarkan saat ini pihaknya masih akan mencari ratusan pemuda dan anak-anak yang diperdagangkan Lakra hampir tersebar di seluruh wilayah India.
“Sekarang, tugas saya adalah untuk menemukan anak-anak ini, biasanya mereka ke (New) Delhi. Di Jharkhand, tidak ada yang berani menentang Lakra, tapi sekarang dia berada di belakang terali besi, saya berharap orang tua dari anak-anak yang dia (Lakra) culik akan berani berbicara,” kata Aradhna Singh.
Hindustantimes.com memberi data bahwa sekitar 33.000 perempuan kecil dan anak laki-laki diperdagangkan dari negara bagian yang memiliki kekayaan mineral, tapi berpenduduk miskin itu setiap tahunnya. Mayoritas generasi muda ini bekerja sebagai pembantu rumah tangga, bekerja dalam kondisi yang tidak manusiawi. Banyak gadis asal Jharkhand masuk dalam lembah prostitusi atau dipaksa menikah dengan laki-laki tua.
Lima belas tahun yang lalu ketika Lata Lakra datang ke New Delhi dari Jharkhand, kehidupan amat sulit karena dia harus bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan jam kerja yang panjang, pekerjaan berat dan yang kecil tidak memadai. Namun kini, Lakra (35 tahun) memiliki sebuah flat di Delhi, kompleks perbelanjaan dan banyak real estate di negara bagian asalnya. Lakra, pernah menekuni profesi agen penempatan tenaga kerja ilegal di wilayah Shakurpur, wilayah barag New Delhi. Di tempat tersebut dia pernah mempekerjakan lebih dari 1.500 anak asal Jharkhand.
Aradhna Singh menyebut Lakra ditangkap di Chano – yang berjarak lebih kurang 25 kilometer dari Ranchi di barat New Delhi – pada 23 Juni, atas tuduhan perdagangan manusia dan penculikan.
Aradhna menambahkan pada 2003, ia menempatkan seorang anak kecil yang dikirim bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Delhi.
Aradhna mengatakan cara kerja Lakra yakni mampu meyakinkan orang tua anak kecil atau remaja di bawah umur untuk bekerja di luar Jharkhand dengan gaji fantastis, agar orang tua tidak curiga. Akan tetapi di sisi lain banyak oknum yang diduga kuat meminta Lakra menyediakan “pasokan tenaga kerja ilegal secara konstan”.
Perdagangan manusia masih menjadi masalah besar di Jharkhand, sebagai daerah pemasok terbesar pembantu rumah tangga untuk New Delhi dan negara bagian lainnya di India. Meskipun beberapa hukum telah diberlakukan, India memiliki salah satu catatan terburuk dalam Hak Asasi Manusia karena memiliki catatan tertinggi anak-anak yang bekerja sebagai buruh di dunia.
“Modus operandi sederhana yakni lembaga penempatan akan mendapatkan setidaknya 20.000 rupee sebagai komisi. Hal ini juga akan mendapatkan bagian dari gaji, "kata seorang perwira polisi Delhi yang tidak ingin disebut namanya.
Lakra tidak ragu-ragu dalam mendapatkan anak dan perempuan, bahkan generasi muda tersebut dijual ke negara-negara Teluk, kata polisi. (hindustantimes.com).
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...