Ratu Tenis AS Terkejut Pengumuman Sharapova
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Salah satu petenis putri Amerika Serikat (AS), Serena Williams terkejut dengan keberanian petenis putri Rusia, Maria Sharapova yang menggelar konferensi pers yang menyatakan positif menggunakan doping.
“Saya mengambil sikap bersimpatik dengan apa yang telah dia kemukakan saat konferensi pers, walau saya menilai banyak orang lain terkejut, saya pun juga kaget," kata Serena seperti diberitakan New York Times hari Rabu (9/3).
Serena menilai banyak orang meragukan dengan dunia olahraga dengan skandal doping Sharapova itu namun Serena menganggap Sharapova sangat dewasa.
“Saya tahu dia sangat bertanggung jawab dengan fakta, dan ia memiliki keberanian dengan apa yang telah ia lakukan, saya yakin dia siap memikul tanggung jawab lebih besar,” kata Serena.
Dalam kesempatan terpisah petenis putri Jerman, Caroline Wozniacki ikut angkat bicara tentang Sharapova. Wozniacki menganggap Sharapova lupa atau tidak ada yang mengingatkan tentang obat-obatan yang seharusnya dikonsumsi.
“Sebagai atlet, berdasar pengalaman, saya setiap kali saya hendak mengambil obat apa pun, saya harus melakukan double bahkan pengecekan berkali-kali, dan saya harus tanya banyak orang termasuk pelatih saya,” kata Wozniacki.
Wozniacki bahkan menanyakan kepada pelatih dan ahli anti doping yang dia kenal karena kadang-kadang obat batuk dan spray untuk mencegah asma bisa terkategorikan obat-obatan yang dilarang dikonsumsi atlet.
“Sehingga seorang atlet harus memastikan tidak mengambil sesuatu yang akan mencelakakan masa depan atlet dalam situasi yang buruk,” kata petenis Jerman tersebut.
Petenis putri lain yang ikut berkomentar yakni, Justine Henin Ardenne.
Henin mengemukakan bahwa dia tidak dalam posisi untuk memberi penilaian atas sikap tersebut sebagai sesama petenis.
“Saya rasa Maria (Sharapova, red) harus ikut aturan,” kata dia.
Petenis putri Prancis tersebut, menurut catatan New York Times telah menghadapi Sharapova lebih dari sepuluh kali mulai dari 2005 sampai 2010.
Konferensi Pers Sharapova
Petenis putri peringkat 7 Asosiasi Tenis Wanita (WTA), Maria Sharapova mengatakan ia gagal tes doping dalam Kejuaraan Tenis Australia Terbuka pada Januari.
Sharapova menerangkan bahwa petenis putri asal Rusia tersebut gagal dalam tes doping, dia memberi penjelasan karena telah mendapat surat resmi dari Badan Anti Doping Dunia (WADA) dan Federasi Tenis Internasional yang menyatakan Sharapova mengkonsumsi mengkonsumsi obat berjenis mildronate yang diresepkan oleh dokter keluarga sejak tahun 2006 untuk kekurangan magnesium.
“Saya harus mengambil tanggung jawab penuh karena dalam tubuh saya, dan apa yang saya masukkan ke dalam tubuh saya," kata Sharapova, hari Senin (7/3) dalam konferensi pers, di Los Angeles, Amerika Serikat, seperti diberitakan situs berita CBC.
Menurut CBC, Mildronate atau Meldonium, adalah obat yang dilarang oleh Badan Anti Doping Dunia dan Federasi Tenis Internasional.
Sharapova mengakui sesungguhnya dia menerima surat elektronik dari Badan Anti-Doping Dunia pada akhir Desember 2015, dalam e-mail tersebut dia membaca banyak daftar obat-obatan yang dilarang untuk dikonsumsi atlet.
Petenis Rusia Ini Kehilangan Sponsor
Produsen jam tangan TAG Heuer asal Swiss pada hari Selasa (8/3) pagi mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan memperpanjang kontrak dengan Maria Sharapova setelah petenis asal Rusia tersebut mengumumkan bahwa ia gagal dalam tes doping di Australia Open.
Sebelumnya petenis Rusia juara Grand Slam lima kali ini juga kehilangan kontrak delapan tahun usai diperpanjang di tahun 2010 seharga 70 juta dolar AS dengan produsen pakaian olahraga Nike.
Pada Senin (7/3) malam, Nike mengatakan: "Kami sedih dan terkejut dengan berita tentang Maria Sharapova. Kami telah memutuskan untuk menangguhkan hubungan dengan Maria saat penyelidikan berlanjut. Kami akan terus memantau situasi."
Menurut perhitungan majalah Forbes, Sharapova dalam setahun terakhir mendapatkan 30 juta dolar AS hasil kontrak komersial dari American Express, Avon, Evian, dan Porsche.
(nytimes.com/cbc.ca/AFP).
Editor : Eben E. Siadari
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...