Ratusan Orang Tanda Tangani Petisi Perdamaian
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – September menjadi Hari Perdamaian yang diperingati oleh masyarakat seluruh dunia. Indonesia sebagai negara multikultural pun turut merayakannya.
Hari Perdamaian Internasional atau International Day of Peace diperingati setiap tanggal 21 September setiap tahun. Sementara di Jakarta, The Wahid Institute menggandeng sejumlah tokoh perdamaian dari berbagai elemen meramaikannya di Halaman Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (20/9).
Melalui tagar #BeraniDamai, The Wahid Institute mengajak ribuan orang untuk merayakannya. Didominasi kaos-kaos warna putih, para partisipan penyeru perdamaian berkumpul di Halaman Gedung Balai Kota sejak pukul 08.00 WIB.
Mereka menandatangani petisi perdamaian di atas spanduk putih yang digelar di halaman tersebut. Terdapat harapan besar dari setiap tanda tangan yang dibubuhkan.
Lani Anggraini (19), perwakilan masyarakat dari Jakarta Utara, berharap Indonesia sebagai negara multikultur tak terkotak-kotak oleh suku, budaya, etnis, dan agama.
“Saya pribadi miris karena di masa globalisasi ini kota kurang menjunjung toleransi. Adanya peristiwa Tolikara mencederai negara kita. Kalau bisa, kita harus saling menghargai perbedaan dan menjaga hubungan kekeluargaan,” ujarnya kepada satuharapan.com.
Jurnalis dari media cetak nasional, Delvira Hutabarat yang turut menandatangani petisi perdamaian berharap ada sosok seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Indonesia di masa depan.
Berbagai petisi pun ditulis di atas spanduk itu, di antaranya ‘Damai Indonesiaku’, ‘I Love Peace’, ‘Hanya damai bisa buat semua bahagia dan punya harapan’, ‘bukan sekadar indah damai itu kebutuhan’, ‘Damai kami sepanjang hari’, ‘Damai jangan salah kaprah’, ‘Damai muncul dari hati’.
Editor : Bayu Probo
60.000 Warga Rohingya Lari ke Bangladesh karena Konflik Myan...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 60.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dalam dua b...