Ratusan Pemuka Jemaat Anglikan Australia Diduga Terlibat Pedofilia
AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - Komisi Kerajaan untuk Kejahatan Pelecehan Seksual Anak di Australia mendapatkan keterangan tentang ratusan Pemuka Jemaat di lingkungan Gereja Anglikan yang terlibat pedofilia, namun keterangan tersebut belum diidentifikasi.
Dalam pemeriksaan lanjutan pekan ini, Komisi itu menyoroti protokol penanganan pelaku pelecehan seksual anak di Panti Asuhan, yang dikelola Gereja Anglikan di Lismore, Australia.
Sementra itu, Sekretaris Jenderal Gereja Anglikan, Martin Drevikovsky menyatakan kepada Komisi Kerajaan, bahwa saat ini ada ratusan penyelidikan yang sedang berlangsung atas tuduhan adanya pelecehan seksual anak. "Khusus di Sydney, terdapat 600 kasus. Untuk Melbourne, saya tahu, ada ratusan kasus," kata Martin Drevikovsky.
Sekretaris Jenderal Gereja Anglikan itu mengatakan, jumlah pendeta yang mendaftar ke sistem protokol penanganan internal lebih sedikit.
Gereja adalah "keras"
Sebelumnya, pada Selasa kemarin (26/11), Uskup Keith Slater di depan Komisi Kerajaan mengatakan, bahwa pihak Gereja Anglikan sangat keras dalam menangani para korban dari Panti Asuhan Lismore.
Uskup Slater mengatakan, masalah keuangan gereja yang menjadi pertimbangan utamanya. Pada akhir testimoninya, Uskup Slater menyampaikan permintaan maaf kepada para korban pelecehan seksual tersebut. Ia mengungkapkan kesedihannya yang mendalam kepada mereka yang dianiaya.
Sejak tahun 2004, Gereja Anglikan melakukan pendaftaran nasional sebagai pusat data informasi jika seorang pendeta diadukan atau dituduh melakukan pelecehan seksual. Hal itu dilakukan sejak sekelompok penduduk yang berasal dari panti asuhan di Lismore menuntut kompensasi untuk dugaan pelecehan seksual dan fisik yang terjadi antara 1940-an dan 1980-an. (ABC)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...