DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
15:28 WIB | Minggu, 22 Desember 2013
Raul Castro Menyerukan Hubungan Lebih Beradab dengan AS
HAVANA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Kuba Raul Castro menyerukan hubungan yang lebih beradab dengan Amerika Serikat, mengatakan kedua negara harus menghormati perbedaan mereka.
Presiden Castro mengatakan bahwa AS harus menghentikan permintaan untuk perubahan rezim di negaranya yang komunis.
Yang akan memungkinkan kedua belah pihak untuk terus bekerja pada peningkatan hubungan, kata Raul Castro.
Komentar Castro mengikuti jabat tangan publik dengan Presiden Obama pada upacara peringatan Nelson Mandela di Afrika Selatan awal bulan ini.
Dalam pidato publik yang jarang terjadi, Castro mengatakan para pejabat Kuba dan Amerika telah bertemu beberapa kali selama tahun lalu untuk membahas hal-hal praktis, seperti imigrasi dan pembentukan kembali layanan pos.
Itu menunjukkan bahwa hubungan bisa menjadi lebih beradab, Castro menjelaskan.
Namun dia memperingatkan: "Jika kita benar-benar ingin membuat kemajuan dalam hubungan bilateral, kita harus belajar untuk menghargai perbedaan masing-masing dan terbiasa hidup damai dengan mereka, jika tidak, kami siap melanjutkan 55 tahun seperti yang terakhir . . . "
AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba tahun 1961 setelah revolusi dan mempertahankan embargo ekonomi terhadap negara pulau itu.
Reformasi Raul
"Kami tidak meminta Amerika Serikat untuk mengubah sistem politik dan sosial, juga kita tidak setuju untuk bernegosiasi atas kita," kata Castro di sesi penutupan pertemuan dengan parlemen di ibu kota, Havana.
Jabat tangan belum pernah terjadi sebelumnya antara Raul Castro dan Barack Obama. Hubungan antara kedua tetangga telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan akhir-akhir ini, meskipun beberapa sandungan bagi rekonsiliasi tetap ada, kata wartawan BBC di Havana.
Raul Castro 82 tahun, mengambil alih jabatan presiden dari kakaknya, Fidel Castro pada tahun 2006. Fidel memiliki masalah kesehatan yang serius dan tidak pernah bisa kembali ke kekuasaan. Dua tahun kemudian, ia mengundurkan diri dan menyerahkan kendali secara permanen ke Raul Castro.
Raul telah melaksanakan program reformasi ekonomi, yang telah membantu peningkatan hubungan dengan AS.
Namun kritikus mengatakan langkah perubahan terlalu lambat.
"Proses reformasi di Kuba tidak bisa diburu-buru atau akan menyebabkan kegagalan," Castro memperingatkan.
Di antara perubahan terbaru yang diumumkan oleh Raul Castro adalah akhir dari pembatasan individu swasta untuk membeli mobil baru dan bekas.
Sekarang siapapun yang memiliki uang diizinkan untuk memesan kendaraan dari dealer pemerintah. Selama ini, hanya mereka yang diberi otoritas oleh pemerintah yang diizinkan membeli mobil. (bbc.co.uk)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...