Reaksi Pemimpin Dunia atas Deklarasi Kemerdekaan Catalonia
SATUHARAPAN.COM - Para pemimpin negara-negara di Eropa dan di berbagai belahan dunia lainnya segera menyampaikan reaksi atas deklarasi kemerdekaan Catalonia. Umumnya mereka menyatakan dukungannya terhadap pemerintah Spanyol dan menganggap deklarasi kemerdekaan Catalonia tidak sah. Meskipun demikian ada juga negara yang menyerukan agar Spanyol membuka pintu dialog.
Setelah parlemen Catalonia mendeklarasikan kemerdekaan menyusul pemungutan suara yang dimenangkan oleh kubu pro-kemerdekaan pada hari Jumat (27/10), Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rahoy, mengumumkan pembubaran parlemen Catalonia dan menyerukan pemilihan umum segera di wilayah itu menyusul deklarasi kemerdekaan oleh parlemen Catalonia.
Pemilihan suara di parlemen Catalonia menghasilkan 70 suara memilih mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol, 10 suara menentang dan dua suara abstain. Sisanya, 53 suara, meninggalkan gedung parlemen alias memboikot pemungutan suara.
Ribuan warga Catalonia menyambut hasil ini dengan memadati gedung parlemen di Barcelona. Mereka pun menyanyikan lagu kebangsaan Catalonia dan mengibarkan bendera kebangsaan Catalonia.
Di Madrid pada saat bersamaan parlemen Spanyol juga mengadakan pemungutan suara untuk menentukan penggunaan Artikel 155 Konstitusi 1978 Spanyol. Pemberlakuan artikel ini memberikan kekuasaan penuh kepada Perdana Menteri Mariano Rajoy untuk menghapus status otonomi Catalonia. Pemerintah pusat Spanyol akan memiliki wewenang mengintervensi media massa Catalonia baik itu surat kabar, televisi, maupun radio.
Para pemimpin Eropa dan berbagai negara lainnya tidak menyambut positif deklarasi kemerdekaan Catalonia. Sebaliknya mereka mendukung sepenuhnya pemerintah Spanyol.
Uni Eropa, sebagaimana dinyatakan oleh presiden komisi UE, Jean-Claude Juncker, tidak mengakui deklarasi kemerdekaan Catalonia dan deklarasi tersebut tidak mengubah apa pun. "Saya tidak ingin Uni Eropa terdiri dari 94 negara bagian besok," kata dia, sebagaimana dikutip oleh BFMTV. (Saat ini jumlah negara anggota UE adalah 27).
Sementara itu Jerman, negara terkuat di Eropa, mengatakan pihaknya mendukung persatuan Spanyol dan tidak mengakui dekalrasi kemerdekaan sepihak Catalonia.
"Pemerintah Federal Jerman tidak mengakui deklarasi kemerdekaan tersebut," kata Juru Bicara Kanselir Angela Merkel, Steffen Seibert.
"Kedaulatan dan integritas teritorial Spanyol selalu tidak akan boleh diganggu gugat," tambahnya. "Kami berharap bahwa mereka yang terlibat akan menggunakan semua kesempatan yang tersedia untuk berdialog dan menurunkan eskalasi (konflik)."
Amerika Serikat juga mendukung pemerintah Spanyol. "Catalonia merupakan bagian integral dari Spanyol, dan Amerika Serikat mendukung langkah-langkah konstitusional pemerintah Spanyol untuk menjaga agar Spanyol tetap kuat dan bersatu," kata Heather Nauert, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, dalam sebuah pernyataan.
Kantor Perdana Menteri Inggris Theresa May juga menyatakan sikap yang mendukung Spanyol. Pernyataan resmi mengatakan Inggris "tidak dan tidak akan" mengakui deklarasi kemerdekaan parlemen Catalonia, yang "didasarkan pada pemungutan suara yang dinyatakan tidak sah oleh pengadilan Spanyol".
Namun pemerintah Skotlandia memberikan reaksi berbeda. PM Skotlandia, Nicola Sturgeon yang berasal dari Partai Nasional Skotlandia yang pro-kemerdekaan, mengkritik Madrid karena menolak dialog dan mengatakan pengambilahan pemerintah Catalonia "tidak bisa menjadi solusinya".
"Kami memahami dan menghargai posisi pemerintah Catalonia," kata Fiona Hyslop, menteri urusan luar Skotlandia.
"Sementara Spanyol memiliki hak untuk melawan kemerdekaan, rakyat Catalonia harus memiliki kemampuan untuk menentukan masa depannya sendiri. Deklarasi Kemerdekaan hari ini muncul setelah seruan dialog yang berulang-ulang disampaikan, ditolak," tambahnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga memberikan dukungan penuhnya di belakang Rajoy dan pemerintah Spanyol.
Pada sebuah kunjungan ke Guyana, Prancis, Macron mengatakan kepada wartawan bahwa dia selalu memiliki "satu teman bicara di Spanyol, ia adalah Perdana Menteri Rajoy".
Macron menambahkan: "Ada peraturan hukum di Spanyol dengan peraturan konstitusional. Mariano Rajoy ingin peraturan ini dihormati dan dia mendapat dukungan penuh saya."
Sementara itu, Charles Michel, perdana menteri Belgia, menyerukan dialog dan solusi damai untuk krisis tersebut.
"Krisis hanya bisa diselesaikan melalui dialog. Kami menyerukan solusi damai dengan menghormati tatanan nasional dan internasional," kata Charles Michel.
Editor : Eben E. Siadari
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...