Realisasi Penghapusan Bus Sekolah Masih Panjang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wacana penghapusan bus sekolah oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belum akan direalisasi dalam waktu dekat. Artinya, penghapusan bus sekolah akan dilakukan dalam jangka waktu yang belum dapat ditentukan.
Menurut Ahok, penghapusan bus sekolah dapat direalisasi bila armada angkutan umum telah memenuhi rasio jumlah penumpang.
“Tunggu bus sudah cukup dulu, tunggu integrasi Kopaja dan Metromini. Jadi jaringan kita sampai ke perumahan,” ujar Ahok di Balai Kota DKI seperti dikuti berbagai sumber pada hari Rabu (7/1) pagi.
Wacana penghapusan bus sekolah berwarna kuning ini memang telah berkembang sejak sepekan lalu. Menurut Ahok, bus-bus yang umumnya mengakomodasi siswa, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas ini, pada praktiknya ternyata tidak efektif.
Operasional bus sekolah meyerap anggaran pemerintah daerah cukup besar, namun pemanfaatannya tidak dapat digunakan sepanjang hari atau dalam waktu-waktu tertentu saja. Saat ini, total bus sekolah di DKI berjumlah 104 armada. Masing-masing armada dilengkapi GPS, CCTV, dan call center. Pada 2010, 33 armada rusak saat banjir.
Sebagai kompensasi, Ahok akan menggratiskan tiket bus yang terintegrasi dengan Transjakarta bagi siswa yang mengenakan seragam sekolah.
“Kami sudah gunakan e-tiket, lalu pelajar tinggal tap pakai KJP (Kartu Jakarta Pintar, Red). Bus sekolahnya tinggal kita ubah aja, kita bikin jadi bus pegawai juga boleh, untuk rumah sakit juga boleh,” kata Ahok.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...