DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
21:01 WIB | Minggu, 11 Mei 2014
Referendum Digelar Pemberontak Ukraina di Donetsk dan Luhansk
DONETSK, SATUHARAPAN.COM - Penduduk kota Donetsk dan Lugansk di Ukraina bagian timur menjalani pemungutan suara pada hari Minggu (11/5) dalam sebuah referendum yang digelar oleh pemberontak pro-Rusia dengan tujuan memisahkan diri dari Ukraina.
Koresponden BBC di tempat pemungutan suara melaporkan tidak adanya bilik suara dan tidak ada daftar pemilih. Seorang kepala sekolah pro-Ukraina melaporkan ia menerima ancaman pembunuhan dari pemberontak pro-Rusia setelah menolak gedung sekolahnya digunakan sebagai TPS.
Warga mendapat pertanyaan pada surat suara: "Apakah Anda mendukung negara Republik Rakyat Donestk (atau Lugansk)?"
Sebanyak 2.900 TPS akan dibuka dari pukul 8 pagi waktu setempat (0500 GMT) sampai 10 malam (1900 GMT) di dua kota tersebut.
Jika mayoritas penduduk sepakat memisahkan diri dari Ukraina, penyelenggara akan mengadakan referendum putaran kedua pada tanggal 18 Mei, yang akan meminta warga pemilih apakah mereka ingin bergabung dengan Rusia.
Sekitar tiga juta surat suara telah didistribusikan di dua wilayah tersebut yang berjumlah penduduk sebanyak 6,6 juta. Penyelenggara yang pro-Rusia mengatakan tidak ada pemilih minimum diperlukan untuk hasilnya.
Ukraina dan beberapa negara Barat sebelumnya telah mengecam referendum kontroversial sebagai "ilegal."
Kota Donetsk dan Lugansk sejak pertengahan April menjadi daerah episentrum protes dengan para aktivis pro-Rusia bersenjata menguasai gedung-gedung pemerintah.
Referendum diadakan mengikuti Crimea yang sebelumnya dengan dukungan Rusia bergabung dengan Moskow pada 18 Maret. (xinhua.net)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Rusia Jatuhkan Hukuman Penjara kepada Pengacara Alexei Naval...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia pada hari Jumat (17/1) menjatuhkan hukuman penjara beberapa tahun kepa...