Refleksi WCC: Sepuluh Perintah Makanan
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Dunia (WCC) Pdt Dr Olav Fykse Tveit merefleksikan “10 Perintah Makanan” dalam Seminar tentang Makanan dan Air untuk Kehidupan, pada Sabtu 4 Mei, di Hong Kong.
Acara ini diselenggarakan bersama oleh Dewan Gereja Sedunia, Dewan Kristen Hong Kong, Yayasan Amity, Pusat Kristen Tao Fung Shan.
"Makanan adalah pusat kehidupan dan iman kita," kata Tveit. "Ini adalah berkat dan karunia Tuhan, dalam bentuk ciptaan berlimpah yang kita andalkan untuk rezeki kita."
Makanan juga merupakan cerminan dari kualitas hubungan kita satu sama lain, tambah Tveit. “Tetapi makanan, yang mengikat kita bersama sebagai komunitas dan umat beragama, memanifestasikan kontradiksi besar yang dihadapi umat manusia dewasa ini,” katanya. "Meskipun dunia menghasilkan makanan yang cukup untuk semua, dan langkah besar dibuat dalam sains dan teknologi, jumlah orang yang kelaparan di dunia terus bertambah."
Kelaparan telah meningkat selama tiga tahun terakhir, kembali ke tingkat dari satu dekade lalu, kata Tveit. “Apa yang dapat kita lakukan sebagai orang beriman, untuk mengatasi kelaparan, dengan mengatasi akar penyebabnya? Saya percaya bahwa hanya dengan mengajak jemaat dan orang-orang beriman, untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan kritis tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan makanan, dalam konteks iman kita, dapatkah kita membawa transformasi masyarakat dan perubahan berkelanjutan untuk mengatasi kelaparan dan ketidakadilan. ”
Dalam konteks ini, WCC mengembangkan “Sepuluh Perintah Makanan” untuk mengatasi tantangan eksistensial kelaparan dan ketidakadilan.
Sepuluh Perintah Makanan adalah:
1. Bersyukur atas makanan yang Anda makan.
2. Makanlah makanan yang ditanam sedekat mungkin dengan tempat tinggal Anda.
3. Berusaha keras untuk semua orang memiliki pengetahuan tentang dan akses ke makanan yang terjangkau dan bergizi.
4. Makan dengan penuh perhatian dan dalam jumlah sedang.
5. Jangan buang makanan.
6. Bersyukurlah kepada mereka yang menanam dan menyiapkan makanan untuk meja Anda.
7. Mendukung upah yang adil bagi pekerja pertanian, petani, dan pekerja makanan.
8. Mengurangi kerusakan lingkungan dari tanah, air, dan udara dari produksi makanan dan system makanan.
9. Melindungi keanekaragaman hayati benih, tanah, ekosistem dan budaya produsen makanan
10. Bersukacitalah dan bagikan hadiah makanan suci dengan semua orang. (oikoumene.org)
Editor : Melki Pangaribuan
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...