Rel Ganda Jalur Utara, KAI Ubah Skema Perjalanan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Skema perjalanan kereta api rencananya bakal diubah terkait dengan pengoperasian jalur ganda utara yang dijadwalkan akan selesai pada akhir April 2014.
"Pemerintah akan mengubah skema perjalanan kereta api. Langkah ini dilakukan terkait pengoperasian jalur ganda utara April ini," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (24/4).
Menurut dia, pengubahan skema perjalanan kereta itu juga direncanakan bakal segera ditandatangani bersama antara Dirjen Perkeretaapian Kemenhub dan Dirut PT KAI, Jumat (25/4).
Hanggoro berpendapat dengan perubahan skema perjalanan kereta api yang dilakukan, nantinya lalu lintas kereta penumpang dan barang di jalur ganda utara bisa diperpendek.
Berdasarkan data Kemenhub, perubahan skema perjalanan kereta api tersebut bisa mengurangi perjalanan kereta penumpang dari Surabaya-Jakarta yang biasanya mencapai 19,5 jam menjadi 18,5 jam.
Sedangkan untuk kereta barang, Hanggoro memperkirakan bahwa perubahan skema perjalanan kereta api akan memangkas waktu tempuh Surabaya-Jakarta dari yang awalnya dari 18 jam menjadi 14 jam saja.
"Dengan itu kami berharap frekuensi perjalanan kereta bisa ditingkatkan, sehingga masyarakat bisa pindah dari jalan ke kereta api, dan kecelakaan di jalan bisa dikurangi," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub.
Kementerian Perhubungan menyatakan jalur ganda kereta api lintas utara Jawa sepanjang 727 kilometer akan selesai pada akhir April 2014 yang dinilai bakal dapat meningkatkan frekuensi dan kapasitas kereta sampai 200--300 persen.
Siaran pers Rencana Strategis Kementerian Perhubungan 2015-2019 yang diterima di Jakarta, Selasa (22/4), menyebutkan bahwa jalur ganda KA itu berarti akan ada kapasitas lintas Jawa yang baru untuk penumpang dan barang yang dapat dimanfaatkan, khususnya angkutan peti kemas.
Selain itu, penyelesaian jalur ganda KA lintas selatan Jawa dan pembangunan jalur layang kereta di Jabodetabek juga akan diselesaikan, serta akan dibangun secara bertahap perkeretaapian di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sebagaimana diberitakan, organisasi Supply Chain Indonesia menginginkan Pemerintah dan berbagai pihak terkait segera memberdayakan moda angkutan kereta api guna meningkatkan efisiensi biaya logistik nasional yang kerap menjadi permasalahan dunia usaha.
"Peningkatan efisiensi diperoleh langsung dengan penggunaan kereta api untuk pengangkutan barang," kata Ketua Supply Chain Indonesia Setijadi. (Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...