Remaja “Eggboy” Sumbangkan Dana bagi Korban Penembakan Di Christchurch
AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM – Remaja yang memecahkan telur di kepala senator Fraser Anning tidak akan mengajukan tuntutan terhadap senator sayap kanan itu karena telah memukulnya sebanyak dua kali di kepala, atau terhadap para saksi mata yang merobohkannya ke lantai dan mencekiknya, kata pengacaranya.
Peter Gordon, yang bertindak untuk pro bono bagi remaja berusia 17 tahun itu, mengatakan semua sumbangan yang dikumpulkan melalui halaman penggalangan dana yang disiapkan untuk menutup biaya hukum remaja itu, justru akan diberikan kepada para korban serangan teror Christchurch.
Halaman tersebut mengumpulkan lebih dari $ 57.000 atau lebih dari Rp575 juta pada pukul 14:30 waktu setempat.
“[Dia] berkomitmen bahwa setiap sen dari uang yang dikumpulkan dari halaman GoFundMe akan digunakan untuk mendukung para korban tragedi di Christchurch,” kata Gordon, seperti dituliskan Dan Harrison dan dilansir ABC Indonesia.
Peter Gordon mengatakan remaja itu bekerja sama dengan polisi dan memberikan keterangan dengan petugas pada Selasa lalu.
Polisi menyelidiki insiden - yang terjadi pada hari Sabtu (16/3/2019) di sebuah pertemuan politik di Moorabbin, di tenggara Melbourne – “secara menyeluruh”, termasuk tindakan remaja itu, Senator Anning dan lainnya.
Tetapi Peter Gordon mengatakan kliennya tidak ingin mengambil tindakan apa pun terhadap senator atau pendukungnya.
“Dia menyadari sepenuhnya posisi dirinya dan dia tidak punya rencana untuk mengajukan tuntunan atau mengambil tindakan apa pun yang bersifat hukum,” katanya.
Pengacara Peter Gordon mengatakan remaja yang dijuluki 'eggboy' itu sangat terharu dengan dukungan di internet yang dia terima.
Polisi Luar Biasa
Peter Gordon mengatakan remaja itu ingin berterima kasih kepada Polisi Victoria atas penanganan mereka atas masalah ini, termasuk tanggapan mereka terhadap insiden pada hari Sabtu (16/3/2019) dan dukungan yang telah mereka berikan kepadanya dan keluarganya sejak saat itu.
“Mengutip ucapannya, polisi telah bersikap luar biasa,” kata Gordon.
Gordon tidak mengungkapkan apakah kliennya telah menerima ancaman sejak insiden itu, tetapi berterima kasih kepada polisi dan sekolahnya atas upaya mereka untuk membuatnya tetap aman.
“Seperti yang dapat Anda bayangkan, beberapa hari terakhir sangat sulit bagi [dia] dan keluarganya,” katanya.
Dia mengatakan remaja itu telah “kewalahan” menerima pesan-pesan dukungan dari seluruh Australia dan di seluruh dunia, yang mayoritasnya menyatakan “dukungan dan cinta”.
Dia mengatakan sementara remaja dan keluarganya mungkin ingin menceritakan kisah mereka di masa depan, untuk saat ini mereka meminta media untuk menghormati privasi mereka.
Gordon mengatakan sejumlah akun media sosial yang telah muncul dalam beberapa hari terakhir atas nama kliennya tidak dioperasikan oleh kliennya, yang katanya belum akan mengunggah apa pun di media sosial dalam waktu dekat. (abc.net.au)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...