Remaja Tanggung Mencoba Membunuh Donald Trump
LAS VEGAS, SATUHARAPAN.COM — Seorang pemuda berusia 19 tahun ditangkap setelah mencoba merebut pistol petugas kepolisian mencoba untuk membunuh salah satu kandidat Presiden AS, Donald Trump di acara kampanyenya yang diadakan di Treasure Island Casino, Las Vegas pada hari Sabtu (18/6).
Seperti yang dilansir dari Al Jazeera, pemuda ini mengaku kepada agen rahasia AS memegang surat izin mengemudi Inggris dan sengaja pergi dari California ke Las Vegas hanya untuk membunuh Trump. Kemudian, dia tiba sehari sebelum kampanye untuk belajar menembak. Sebelumnya, ia belum pernah menembak menggunakan sejata api.
Dia mengatakan telah merencanakan penembakan terhadap Trump sekitar satu tahun yang lalu tetapi memutuskan untuk bertindak sekarang karena dia sudah merasa cukup percaya diri untuk melakukannya.
"Sandford mengakui bahwa ia cenderung hanya mampu menembakkan satu atau dua peluru dan ia yakin hidupnya akan berakhir di penjara atas usahanya membunuh Trump," kata penggugat.
Sandford juga mengatakan kepada penyidik bahwa ia telah membeli tiket kampanye di Phoenix sebagai rencana cadangan jika rencana pembunuhannya di Las Vegas gagal.
Petugas belum mengonfirmasi data kewarganegaraan Sandford. Sandford sendiri mengatakan kepada para penyidik bahwa ia sudah berada di AS selama 18 bulan, dan telah tinggal di Hoboken, New Jersey, sebelum akhirnya melakukan perjalanan ke California.
Juru bicara kejaksaan Las Vegas mengatakan bahwa ia akan diproses secara hukum atas tuduhan tindakan kekerasan di publik pada hari Senin (20/6).
Penelitian pengadilan menunjukkan ia adalah seorang penggangguran, tinggal di mobil dan berada di Amerika Serikat secara ilegal, menurut kantor berita Associated Press.
Sebuah pembela umum federal mengatakan ia memiliki autisme dan telah mencoba bunuh diri.
Sebelumnya pada hari Senin, Corey Lewandowski, manajer kampanye Trump dipecat. Dalam pernyataan yang disiarkan oleh beberapa media AS, tim kampanye Trump mengatakan bahwa Lewandowski tidak akan lagi bekerja dalam kampanye Trump dan mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya.
Lewandowski – yang menjadi manajer kampanye Trump sejak awal dan dinilai berjasa dalam terobosan awal Trump pada pemilu primer – baru-baru ini digantikan oleh tim sukses yang lebih berpengalaman untuk kampanyenya menjelang pemilu pada 8 November.
Lewandowski memicu kontroversi sebelumnya pada tahun ini terkait pertikaian dengan seorang reporter pada Maret di kampanye Trump. Sang reporter menuduh Lewandowski menariknya dengan kasar, meninggalkan bekas memar, namun dia membantah tuduhan tersebut. Jaksa penuntut Florida memilih untuk mencabut semua tuntutan.
“Donald J. Trump Campaign for President, yang mencetak rekor historis dalam pemilu primer untuk Partai Republik setelah meraih hampir 14 juta suara, hari ini mengumumkan bahwa Corey Lewandowski tidak akan lagi bekerja dalam kampanye ini,” kata juru bicara Hope Hicks kepada The New York Times dalam sebuah pernyataan.
“Tim kampanye mengucapkan terima kasih kepada Corey atas kerja keras dan dedikasinya dan kami mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan.”
Tim sukses Trump tidak merinci alasan kepergian Lewandowski. (Al-Jazeera/kav)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...