Rene van Helsdingen Isi Workshop di ISI Yogyakarta
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dalam melengkapi materi perkuliahan Penyajian Musik, jurusan Program Studi Penyajian Musik ISI Yogyakarta menghadirkan Rene van Helsdingen, pianis jazz grup Mp3trio asal Belanda untuk memberikan workshop pada Selasa (10/5) siang di Auditorium Musik ISI Yogyakarta.
Ketua Program Studi Penyajian Musik ISI Yogyakarta Drs Yosias Adrian MHum sekaligus pengampu workshop kepada satuharapan.com di sela-sela acara workshop Selasa (10/5) menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan program reguler di luar perkuliahan untuk memberikan pengalaman sekaligus pengayaan pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa melengkapi materi perkuliahan.
Lebih lanjut Yosias menjelaskan dalam memberikan tambahan kuliah jurusan Musik ISI Yogyakarta memberikan kuliah tambahan dalam bentuk Master class dan workshop. Master class terutama di kelas klasik, di mana mahasiswa bersama kelompoknya menyajikan performance atas karyanya untuk mendapatkan masukan dari dosen maupun audiens. Sementara workshop menghadirkan musisi dari luar untuk memberikan tambahan materi dari sisi pemateri sesuai kompetensi yang bersangkutan.
"Dengan adanya workshop kami diuntungkan mendapatkan banyak hal, terutama wawasan dan pengalaman dari musisi/artis yang telah memiliki nama dan karya. Minggu kemarin ada workshop dari musisi Rusia. Setiap semester selalu ada workshop, minimal dua kali. Kalau harus ikut workshop di luar biasanya harus bayar. Lumayan bisa menambah wawasan. Gratis lagi," kata Fariz, mahasiswa semester II jurusan Musik ISI Yogyakarta yang mengikuti workshop Rene van Helsdingen.
Selama kurang lebih tiga jam Rene memberikan materi secara interaktif dimulai dengan pengenalan nada dan birama dalam ketukan sederhana. Sebelumnya Rene membuka workshop dengan sebuah komposisi dalam penampilan solo piano.
Komunikasi yang dibangun secara santai di awal acara mampu mencairkan suasana. Rene mengundang satu mahasiswa untuk menyusun notasi dan memainkannya dengan piano. Satu notasi dimainkan dalam beberapa improvisasi.
Setelah materi awal tersampaikan, Rene melanjutkan dengan mengajak beberapa mahasiswa mengenal improvisasi ketukan dimainkan dengan tepukan ataupun pengucapan lidah, dilanjutkan dengan memainkannya dalam instrumen yang ada: drum, bass, diiringi permainan piano oleh Rene. Materi semakin kompleks disampaikan dengan mengundang mahasiswa yang memainkan saksofon untuk bergabung.
Jangan Takut Salah
Dari sisi pertunjukan, workshop menyajikan bagaimana sebuah komposisi jazz dibangun dalam permainan instrumen yang seolah saling bermain sendiri namun dalam satu irama yang saling melengkapi. Beberapa kali Rene melakukan pengulangan permainan pada bagian yang kurang pas ataupun salah bersama piano-bass, piano-saksofon, piano-drum, serta memainkan instrumen secara bersamaan.
Di akhir sessi, Rene mengajak mahasiswa untuk mendekat pada piano serta memberikan teknik-trik bagaimana memunculkan improvisasi mulai dari cara memainkan tuts hingga mengkombinasikan nada mayor-minor secara bergantian.
Beberapa komposisi jazz dimainkan secara spontan dalam workshop dengan arahan yang diberikan Rene pada notasi yang dirasakan belum pas. Ada hal yang menarik selama workshop, kesalahan bisa menjadi blessing dan menjadi bagian dari pertunjukan itu sendiri. Selama pembelajaran itu bagian dari proses jangan takut melakukan kesalahan.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...